Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah HTC, Apple Damai dengan Android?

Kompas.com - 13/11/2012, 08:01 WIB

 

KOMPAS.com — Apple dan HTC memutuskan untuk berdamai dalam sengketa hukum hak paten dan perjanjian lisensi global, Sabtu (10/11/2012). Apakah ini pertanda bahwa Apple akan mengakhiri perang melawan Android?

Dengan adanya perjanjian damai, Apple dan HTC resmi mencabut semua tuntutan hukum di pengadilan. CEO Apple Tim Cook dan CEO HTC Peter Chou menyambut baik perjanjian damai yang akan berlangsung hingga 10 tahun mendatang.

Yang cukup mengejutkan, Apple tak menuntut HTC untuk membayar sejumlah uang atas kerugian yang mereka alami, seperti yang dituntut Apple kepada Samsung dan Motorola Mobility. HTC pun bisa tersenyum melanjutkan bisnis mereka karena penyelesaian sengketa tak berdampak pada kerugian material.

Tak diketahui apakah perjanjian damai HTC dan Apple ini termasuk juga perjanjian lisensi dengan pembayaran jumlah tertentu ke masing-masing pihak.

Setelah satu lawan berhasil didamaikan, Apple kini fokus berhadapan dengan dua rival besar lainnya, yaitu Samsung dan Google (selaku pemilik Motorola Mobility).

Apple baru saja menambah daftar jumlah perangkat tablet Samsung Galaxy Note 10.1 yang dianggap melanggar paten ke Pengadilan AS. Ini adalah kasus yang berbeda dengan sengketa Apple vs Samsung di AS sebelumnya. Kasus baru ini rencananya mulai masuk persidangan pada 2014.

Sementara itu, Apple juga berusaha meminta Samsung membayar lisensi paten sebesar 30 dollar AS untuk setiap penjualan smartphone Galaxy, dan 40 dollar AS untuk setiap penjualan tablet Galaxy Tab.

Tampaknya, Apple tak akan mengambil langkah damai dengan Samsung karena Apple baru saja mendapat kemenangan awal di AS setelah pada Agustus 2012 Dewan Juri Pengadilan Federal San Jose, California, menilai Samsung melanggar 6 dari 7 paten Apple. Perusahaan asal Korea Selatan ini juga diminta membayar denda 1,051 miliar dollar AS (sekitar Rp 9 triliun).

Meski demikian, putusan Dewan Juri AS ini belum disetujui oleh Hakim Lucy Koh selaku pemimpin sidang Apple vs Samsung di AS. Namun, bagi Apple, ini merupakan kemenangan di depan mata yang sayang jika dilewatkan.

Bersamaan dengan gugatan Galaxy Note 10.1, untuk pertama kalinya, Apple menggugat sistem operasi Android versi 4.1 (kode nama Jelly Bean). Ini berarti Apple akan berhadapan langsung dengan Google.

Executive Chairman Google, Eric Schmidt, menyayangkan adanya aksi saling gugat dalam bisnis perangkat mobile. "Secara harfiah, perang paten membatasi pilihan, menghambat inovasi, dan saya pikir itu buruk sekali," ujar Schmidt akhir September lalu.

Google, menurut Schmidt, telah mengambil sikap untuk mendukung inovasi, bukan malah sibuk perang paten.

Sementara itu, Apple hingga kini masih dikenal sebagai perusahaan yang membenci Android. Mendiang Steve Jobs pernah berkata, Android adalah sistem operasi yang mencuri ide iOS. Karena itulah, Apple bersedia mengeluarkan banyak uang untuk "perang termonuklir" dengan Android.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

    Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

    Whats New
    OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

    OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

    Whats New
    Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

    Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

    Whats New
    Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

    Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

    Whats New
    Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

    Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

    Whats New
    Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

    Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

    Work Smart
    Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

    Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

    Whats New
    Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

    Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

    Whats New
    Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

    Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

    Whats New
    Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

    Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

    Earn Smart
    Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

    Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

    Whats New
    Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

    Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

    Whats New
    Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

    Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

    Whats New
    Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

    Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

    Earn Smart
    Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

    Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com