Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Andalkan Komoditas Mentah, Ekspor Indonesia Anjlok

Kompas.com - 04/12/2012, 23:06 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi ekspor Indonesia dinilai hanya mengandalkan komoditas mentah semata. Ini menyebabkan ekspor Indonesia anjlok.

"Kita masih mengandalkan ekspor komoditas mentah. Padahal harga komoditas mentah banyak yang turun karena krisis. Ini yang menyebabkan ekspor turun," kata Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Perdagangan Kementerian Perdagangan Bachrul Chairi saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Selasa (4/12/2012).

Menurut Bachrul, cara pandang ekspor seperti itu akan diubah. Ke depan, pemerintah akan berupaya mendorong ekspor barang bernilai tambah.

Kebijakan serupa juga telah dilakukan Kementerian Perdagangan yaitu dengan hilirisasi. Kebijakan ini akan meningkatkan ekspor Indonesia ke depan.

Sebab, sepanjang tahun ini koreksi harga komoditas sudah mencapai 30-40 persen. Menurut Bachrul, sebenarnya komoditas dan produk Indonesia masih tinggi daya saingnya.

Selain itu, jumlah peminatnya juga semakin meningkat di pasar internasional. "Ini terlihat dari peningkatan volume ekspor nonmmigas pada periode Januari-Oktober sebesar 4,1 persen (yoy)," tambahnya.

Penurunan ekspor nonmigas periode Januari-Oktober 2012 ini antara lain disebabkan karena menurunnya ekspor mesin atau peralatan listrik sebesar 2,68 persen (yoy) menjadi 9,1 miliar dollar AS. Karet dan barang dari karet sebesar 28,42 persen menjadi 8,9 miliar dollar AS.

Sementara kertas atau karton sebesar 6,18 persen menjadi 3,3 miliar dollar AS, pakaian jadi bukan rajutan naik 9,5 persen menjadi 3,1 miliar dollar AS, barang-barang rajutan naik 4 persen menjadi 2,8 miliar dollar AS serta barang kimia organik sebesar 26,2 persen menjadi 2,3 miliar dollar AS.

Sekadar catatan, ketidakpastian ekonomi global menyebabkan kinerja ekspor Indonesia menurun 6,2 persen menjadi 158,7 miliar dollar AS sepanjang Januari-Oktober 2012.

Sementara nilai ekspor Indonesia Oktober 2012 mencapai 15,67 miliar dollar AS atau mengalami penurunan sebesar 1,45 persen dibandingkan dengan ekspor September 2012.

Sementara bila dibandingkan dengan Oktober 2011, nilai ekspor mengalami penurunan sebesar 7,61 persen. Ekspor nonmigas Oktober 2012 mencapai 12,68 miliar dollar AS, turun 3,42 persen dibandingkan dengan September 2012, sementara bila dibandingkan dengan ekspor Oktober 2011 turun 8,75 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com