Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Rencanakan Impor Daging Sapi

Kompas.com - 18/12/2012, 19:32 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana mengimpor daging sapi untuk memenuhi kebutuhan yang sangat tinggi akan daging sapi di Jakarta.

Seusai menggelar rapat bersama Asosiasi Pedagang Daging Sapi di Balaikota Jakarta, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan akan segera menyampaikan rencana ini kepada Gubernur DKI Joko Widodo. Usulan impor tersebut terus berdatangan dari para pedagang daging sapi yang kesulitan memperoleh daging sapi untuk dijual di pasaran.

"Ini sudah ada rekomendasi, Pak Gubernur harus segera membuat surat kepada menteri. Prinsipnya sederhana, kalau lokal enggak bisa menutupi, ya kita harus impor," kata Basuki, Selasa (18/12/2012). Basuki belum dapat menyebutkan dari mana Pemprov DKI akan mengimpor daging sapi tersebut dan berapa banyak jumlahnya.

Sebelumnya, Pelaksana Tugas Direktur Utama PD Dharma Jaya, Kusuma Andika, mengatakan bahwa stok daging sapi di Jakarta ada di titik krisis. Menipisnya stok daging sapi di Jakarta dipicu oleh tingginya tingkat konsumsi. Sepanjang bulan ini saja, Jakarta memerlukan lebih dari 120 ton daging sapi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Adapun stok daging yang tersedia hanya mampu menutupi setengahnya.

Penyebab lain yang memicu tipisnya stok daging sapi adalah kebijakan pemerintah tentang pengelolaan daging sapi. Selama ini kebijakannya hanya pada penggemukan sapi-sapi yang diperoleh melalui impor, padahal dampaknya akan lebih besar jika pemerintah mulai menerapkan program pembibitan sapi.

Hal ini semakin diperparah karena sejumlah daerah, seperti Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Jawa Timur, lebih memilih mengirim sapi ke daerah selain Jakarta, antara lain ke Kalimantan ataupun Bali. Menurut Andika, hal itu terjadi karena distributor sapi dari NTB atau Jawa Timur merasa terbebani jika harus mengirim sapi-sapinya ke Jakarta. Alasannya adalah efisiensi waktu dan biaya mengirim sapi ke Jakarta memerlukan modal yang lebih tinggi.

"Kalau dari NTB mau ke Jakarta itu enggak bisa langsung ke Pelabuhan Sunda Kelapa, harus ke Surabaya dulu, perlu biaya ekstra. Akhirnya para pengirim sapi milih ngirim ke Kalimantan atau Bali daripada Jakarta karena angka peminatnya sama," ujar Andika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com