Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KA Bandara Menunggu Lahan Rel

Kompas.com - 26/12/2012, 03:06 WIB

Jakarta, Kompas - Kereta api bandara yang akan menghubungkan Manggarai dengan Bandar Udara Soekarno-Hatta, Cengkareng, akan beroperasi pada awal 2014. Saat ini, persiapan KA bandara tersebut tinggal menunggu pembebasan lahan untuk rel.

Kepastian kereta bandara ini akan beroperasi pada awal 2014 disampaikan Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono, di Jakarta, Selasa (25/12).

Dengan adanya kereta bandara ini, penumpang pesawat terbang mempunyai alternatif angkutan umum yang lebih cepat dan aman. ”Semua pihak yang terkait dengan penyediaan kereta bandara ini menyatakan siap. Saat ini hanya tinggal pembebasan lahan untuk dibuatkan rel,” kata Bambang.

Sementara itu, Kepala Pengembangan PT Kereta Api Indonesia (Persero) Joko Margono mengatakan, pembangunan kereta bandara sudah dimulai. Beragam pekerjaan dilakukan secara paralel sehingga diharapkan semua bisa selesai tepat waktu.

”Satu-satunya kendala hanyalah pembebasan lahan. Jika tidak ada makelar tanah bermain, pembangunan rel itu akan cepat selesai. Mudah-mudahan tidak ada calo tanah terlibat sehingga pembangunan infrastruktur bisa cepat selesai dan bisa segera dimanfaatkan masyarakat,” kata Joko.

Menurut dia, jalur rel yang perlu dibangun hanyalah yang berada di sekitar bandara. Hanya saja, 5-6 kilometer sebelum masuk ke lahan milik Angkasa Pura II, lahannya milik masyarakat sehingga harus dibebaskan. Jika lahan sudah bisa dibebaskan, pembangunan infrastruktur rel hanya memakan waktu enam sampai delapan bulan.

Untuk pembangunan konstruksi, tender akan dilakukan pada awal 2013. Sementara tender untuk sarana dan pengadaan kereta sudah dilakukan beberapa waktu lalu. ”Pengadaan kereta lebih lama dibandingkan dengan pembangunan jalur rel. Pembuatan kereta memakan waktu 16-18 bulan,” ujar Joko.

Untuk tahap awal, Joko mengatakan, akan digunakan gerbong kereta yang ada terlebih dahulu sambil menunggu gerbong untuk kereta bandara selesai dibuat. Namun, kereta yang ada ini telah dimodifikasi sehingga cocok untuk kereta bandara. Kereta yang disediakan pada tahap awal sebanyak 10 rangkaian, yang masing-masing menarik 6-8 gerbong.

Hanya 45 menit

Investasi kereta bandara ini diperkirakan menghabiskan dana 2 miliar dollar AS (sekitar Rp 19 triliun) dengan panjang jalur 30-33 kilometer. Waktu tempuh dari Manggarai hingga Bandara Soekarno-Hatta diperkirakan hanya 45 menit. Adapun tarif yang akan dikenakan sebesar Rp 70.000-Rp 80.000 per orang.

Tarif itu lebih mahal daripada Damri, tetapi lebih murah dibandingkan dengan taksi. Tarif Damri ke Bandara Soekarno-Hatta per tanggal 10 Desember naik dari Rp 20.000 menjadi Rp 25.000 untuk pemberangkatan dari dalam kota Jakarta.(ARN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com