Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dahlan: Mobil Listrik Harus Jalan Terus

Kompas.com - 05/01/2013, 21:44 WIB

MAGETAN, KOMPAS.com - Menteri BUMN Dahlan Iskan menyatakan rencana pemerintah untuk memproduksi mobil listrik sebagai mobil nasional harus terus dilakukan meski mobil listrik ala "Ferrari", Tucuxi, yang dikendarainya mengalami kecelakaan di Desa Ngerong, Kecamatan Plaosan, Magetan, Jatim, Sabtu.

"Mobil listrik harus jalan terus. Beruntung dalam kecelakaan tersebut saya tidak apa-apa," ujar Dahlan Iskan saat berada di Pondok Pesantren PSM, Takeran Magetan.

Menurut dia, kecelakaan yang ia alami saat mengendarai Tucuxi tidak ada hubungannya dengan mesin mobil tersebut yang menggunakan tenaga listrik.

Dahlan menilai, secara umum, kondisi mobil sudah baik. Hanya saja, saat uji coba tersebut, kondisi rem memang sedang blong setelah pemakaian di jalanan Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah-Plaosan, Magetan, Jawa Timur, yang sangat curam.

"Saya harus mencobanya dengan mengendarai sendiri sebelum akhirnya saya meyakinkan orang lain dengan mobil tersebut. Meskipun mobil listrik, Tucuxi tetap menggunakan rem yang sama dengan mobil-mobil BBM," katanya.

Dahlan menjelaskan, kondisi rem mobil yang sedang blong tersebut akibat pemakaian remnya yang berlebihan di jalanan yang menanjak dan curam.

"Saat tiba di Plaosan itu rem sudah tidak berfungsi dan mobil menggelinding semakin cepat. Kecepatan saat itu diperkirakan antara 60 hingga 80 Kilometer per jam. Kemudian saya mengambil keputusan menabrakkan mobil ke tebing agar tidak mencelakai orang lain," terangnya.

Beruntung, akibat kecelakaan tersebut ia tidak mengalami luka yang cukup berarti. Saat kejadian Dahlan didampingi oleh salah seorang mekanik mobil listrik bernama Riki yang kondisinya juga selamat.

"Saya tetap bangga dengan mobil listrik ini, karena ini buatan anak negeri," kata Dahlan.

Mobil listrik ala "Ferari", Tucuxi, milik Dahlan Iskan sedang menjalani tes menempuh jalan jarak jauh dari Jakarta menuju Surabaya. Sebelum terperosok di Magetan, mobil tersebut berangkat dari Jalan Kebangkitan Nasional di Solo, Jawa Tengah, menuju Surabaya, Jawa Timur.

Mobil memang rencananya transit di Magetan. Menteri BUMN Dahlan Iskan berencana menghadiri acara keluarganya di Pondok Pesantren PSM Takeran pada Sabtu malam. Setelah itu, mobil akan dibawa melanjutkan perjalanan ke Surabaya.

Tucuxi yang dikemudikan Dahlan Iskan itu senilai sekitar Rp1,5 miliar. Dalam tes jalan jarak jauhnya dari Solo menuju Surabaya, mobil tersebut melintasi Tawangmangu-Magetan dengan medan tanjakan dengan ketinggian sekitar 1.305 meter di atas permukaan air laut.

Tucuxi tersebut rancangan Danet Suryatama yang dikerjakan rumah bengkel modifikasi Kupu Kupu Malam di Yogyakarta pada 2012. Mobil Tucuxi mempunyai kemampuan setara dengan mobil berbahan bakar BBM kapasitas 3.500 cc.

Baca juga:
Foto-foto Mobil Listrik Tucuxi Seusai Menabrak Tebing

Dahlan Tetap Bangga Kendarai "Ferrari"
Rem Alami Masalah, "Ferrari" Dahlan Tabrak Tebing
Dahlan Dituding Rugikan Pencipta "Ferrari"

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

    Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

    Spend Smart
    Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

    Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

    Earn Smart
    Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

    Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

    Spend Smart
    Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

    Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

    Whats New
    Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

    Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

    Whats New
    Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

    Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

    Whats New
    Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

    Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

    Whats New
    ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

    ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

    Whats New
    Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

    Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

    Whats New
    Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

    Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

    Whats New
    ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

    ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

    Whats New
    Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

    Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

    Whats New
    Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

    Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

    Whats New
    Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

    Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

    Whats New
    BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

    BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com