Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Untuk Pertama Kalinya, UI Hasilkan Doktor Manajemen Telekomunikasi

Kompas.com - 16/01/2013, 17:16 WIB

DEPOK, KOMPAS.com — Sejak Program Pascasarjana Manajemen Telekomunikasi Departemen Teknik Elektro dibuka pada tahun 1997, untuk pertama kalinya, Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FT UI) mencetak doktor pertama di bidang manajemen telekomunikasi, Rabu (16/1/2013). Denny Setiawan, Pejabat Eselon 3 Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), mempertahankan disertasinya di hadapan sidang akademik terbuka yang dipimpin oleh Dekan Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Prof. Dr. Ir. Harry Sudibyo, M.Sc.

Seperti dikutip dari rilis yang diterima Kompas.com, dalam disertasi berjudul "Pemodelan Akselerasi Implementasi Digital Dividend di Indonesia", Denny memaparkan hasil riset pengembangan sebuah model tekno ekonomi untuk mempercepat migrasi televisi analog ke digital. Menurutnya, digital dividend atau spektrum yang tersedia sebagai hasil dari peninggalan frekuensi yang diduduki oleh sinyal televisi analog setelah terjadinya migrasi penyiaran ke televisi digital secara penuh pada pita frekuensi UHF memungkinkan pita frekuensi 700 MHz di Indonesia dapat dimanfaatkan untuk implementasi teknologi 4G–LTE. Riset ini dilaksanakannya selama lima tahun.

Selama riset, Denny menganalisis bahwa pemanfaatan spektrum digital dividend untuk LTE bisa memberikan kontribusi untuk pembangunan broadband secara efisien, khususnya untuk menjangkau wilayah-wilayah yang sulit dijangkau. Sementara itu, implementasi LTE di pita frekuensi digital dividend menyediakan solusi paling ideal untuk mempercepat ketersediaan akses broadband yang dapat dijangkau oleh seluruh masyarakat dalam rangka memenuhi target cakupan dan kapasitas perencanaan broadband nasional.

Akan tetapi, lanjutnya, penggunaan frekuensi digital dividend untuk mobile broadband hanya dapat diimplementasikan setelah proses migrasi digital switchover selesai dilakukan. Di Indonesia, implementasi ini terhambat masalah lambatnya proses migrasi televisi analog ke digital serta keengganan industri televisi untuk melakukan migrasi.

Denny mencoba memberikan solusi dengan memanfaatkan potensi pendapatan negara dari biaya hak penggunaan (BHP) frekuensi untuk membantu biaya-biaya yang dibutuhkan penyelenggara televisi dalam masa transisi dari analog ke digital, misalnya dengan memberi insentif et-top-box, biaya operasional, dan modal infrastruktur Multiplex TV Digital Terrestrial di Indonesia.

Dalam sidang ini, hadir promotor studi doktoral, Prof Dadang Gunawan dan ko-promotor Prof Djamhari Sirat serta dewan penguji, yaitu Prof. Bagio Budiardjo, Dr. Iwan Krisnadi, Dr. Gunawan Wibisono, Prof. Suhono Supangkat, dan Dr. M. Suryanegara.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Surat Utang Negara adalah Apa?

Surat Utang Negara adalah Apa?

Work Smart
Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Whats New
Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Whats New
Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

BrandzView
Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Whats New
Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Whats New
Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com