Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Merapi Berpotensi Keluarkan Gas Beracun

Kompas.com - 16/01/2013, 20:14 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com -- Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Surono mengatakan, semua gunung berapi berpotensi mengeluarkan gas beracun, termasuk gunung Merapi.

"Semua gunung berapi mengeluarkan gas beracun, hanya saja tingkatannya berbeda-beda. Gunung Merapi pun berpotensi mengeluarkan gas beracun," terangnya, Rabu (16/01).

Surono menjelaskan, jenis gas yang berasal dari gunung berapi aktif berbentuk gas CO, CO2, HCN, H2S atau SO2. Jika gas itu berada dalam kepekatan dan dalam ambang batas tertentu, bisa menyebabkan kematian bagi yang menghirup.

"Pada tahun 2011 lalu kawah di dataran tinggi Dieng, Jawa Tengah seperti kawah Sikidang dan Sinilia mengeluarkan gas beracun yang tidak berbau dan tidak berwarna. Akibatnya warga kebingungan dan harus mengungsi," paparnya.

Menurut Surono, pernah ada peristiwa pada 1982, ribuan warga di sekitar kawah Sikidang dan Sinilia meninggal akibat menghirup gas beracun. Gas beracun tersebut berat jenisnya lebih ringan dari udara sehingga mengambang di permukaan.

"Saat itu justru anak kecil dan makhluk yang tingginya tidak sampai 1 meter bisa hidup karena tidak menghirup gas. Gas itu mengambang dan akan terurai ke atas saat matahari bersinar," tegasnya.

Di tempat yang sama, Pecut, pengamat Gunung Merapi di Pos Pengamatan Kalirang Sleman, mengimbau agar para pendaki yang berusaha mendekati kawah Gunung Merapi lebih berhati-hati dan waspada akan potensi gas beracun.

"Meski status Gunung Merapi Aktif normal, namun pendaki harus tetap waspada terhadap gas yang keluar dari kawah," imbaunya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

Whats New
Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Whats New
3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

Whats New
Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Whats New
10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

Spend Smart
Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Spend Smart
Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Whats New
Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Whats New
Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Whats New
Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Earn Smart
Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Earn Smart
Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com