Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hanya Indonesia yang Terapkan "Safeguard" untuk Terigu

Kompas.com - 17/01/2013, 21:36 WIB
Eny Prihtiyani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tidak satupun n egara pengimpor terigu didunia yang memberlakukan pembatasan perdagangan atas impor terigu. Jika usulan safeguard atau pengamanan perdagangan diberlakukan, Indonesia akan menjadi satu-satunya negara di dunia yang memberlakukannya.

Hal itu disampaikan Turgay Unlu, Ketua Asosiasi Eksportir Produk Gandum, Kacang-kacangan dan Minyak Sayur Turki dalam siaran pers Kamis (17/1/2013) ini.

Asosiasi Eksportir Terigu Turki menyesalkan bahwa sejak diberlakukannya liberalisasi industri tepung terigu di Indonesia tahun 2000, Indonesia telah memprakasai lima tindakan anti dumping dan satu safeguard.

Pada dasarnya, setiap dua tahun telah diprakarsai satu kasus. Perlu kami ingatkan bahwa saat ini tidak ada tindakan antidumping dan safeguard yang diberlakukan dimanapun di dunia atas tepung terigu. Khususnya untuk negara seperti Indonesia dengan jumlah penduduk yang meningkat, salah satu konsumen gandum terbesar di dunia, namun tidak menghasilkan gandum," katanya.

"Mustahil bagi kami untuk dapat mengerti keinginan untuk membatasi impor tepung terigu. Hal ini bertentangan dengat spirit WTO dan perdagangan bebas dan tidak sesuai dengan persepsi ketahanan pangan," paparnya.

Saat ini Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia telah menyelidiki dugaan dumping atas terigu impor, sehingga menyebabkan industri dalam negeri kolaps. Selama penyelidikan berlangsung, pemerintah telah menetapkan bea masuk tambahan pengamanan perdagangan sementara sebesar 20 persen.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

Whats New
Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Whats New
3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

Whats New
Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Whats New
10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

Spend Smart
Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Spend Smart
Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Whats New
Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Whats New
Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Whats New
Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Earn Smart
Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Earn Smart
Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com