Banjir, Harga Daging Naik

Jakarta, Kompas - Memasuki musim hujan, harga bahan makanan di sejumlah pasar mulai naik. Banjir yang menggenangi sejumlah wilayah juga membuat pasokan bahan baku seret. Namun, harga sejumlah sayur-mayur justru turun karena panen melimpah, tetapi pembeli berkurang.

Aji, pedagang daging sapi di Pasar Senen, Jakarta, mengatakan, pasokan daging sulit diperoleh karena tidak semua rumah jagal bisa memotong sapi. ”Banyak yang kebanjiran,” ujarnya, Jumat (18/1).

Hal ini disebabkan akses jalan menuju rumah jagal sapi di Pedongkelan atau Tangerang terhambat banjir.

Aji mengatakan, banyak pedagang daging mengeluarkan stok daging hari sebelumnya yang belum habis terjual lantaran perdagangan pada Kamis lalu sangat sepi.

Aliran listrik di Pasar Senen sepanjang Kamis juga padam sehingga pedagang memilih menutup los lebih cepat dan menyimpan daging di dalam pembeku.

Meskipun demikian, harga daging sapi masih stabil tinggi dalam sepekan terakhir, yakni Rp 90.000 per kilogram. Suasana di los daging sapi Pasar Senen, kemarin siang, masih sepi. Sejumlah pedagang terlihat santai-santai. Meja dagangan mereka bersih.

Sementara itu, harga ikan merangkak naik akibat cuaca buruk sehingga nelayan kesulitan mendapatkan ikan. Engkos, penjual ikan, mengatakan, harga ikan tenggiri, kakap merah, dan bawal naik dari Rp 40.000 per kg menjadi Rp 45.000 per kg.

”Pembeli ikan juga berkurang. Paling hanya langganan yang beli. Barangkali karena banjir di mana-mana sehingga mau ke pasar saja susah,” kata Engkos.

Sayur-mayur

Sebaliknya, harga sayur-mayur justru merosot karena pasokan melimpah. Di Pasar Kramat Jati, sayuran yang mengalami penurunan harga antara lain wortel yang kini dijual Rp 3.000 dari harga sebelumnya Rp 5.000 per kg. Harga daun seledri juga turun dari Rp 20.000 menjadi Rp 12.000 per kg dan daun bawang dari Rp 7.000 menjadi Rp 5.000 per kg.