Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hemat Berwisata dengan Cara "Jadul"

Kompas.com - 30/01/2013, 20:03 WIB

KOMPAS.com – Di era serba digital, urusan traveling pun tak lepas dari serba online, mulai dari pemesanan hotel sampai tiket pesawat terbang. Sampai mencari informasi destinasi wisata via dunia maya.

Nah, bagaimana kalau kembali ke masa-masa jadul. Ketika pemesanan hotel maupun tiket pesawat harus dengan menelepon. Ada banyak trik-trik menghemat perjalanan wisata dengan kembali menggunakan teknologi-teknologi “jadul”, berikut beberapa di antaranya.

Telepon. Untuk pemesanan hotel, cobalah lakukan dengan menelepon untuk reservasi. Seringkali malah Anda akan mendapatkan harga terbaik jika menelepon langsung untuk reservasi hotel.

Sebab, di hari-hari tertentu, hotel menerapkan harga promo demi memenuhi okupansi kamar. Promo ini biasanya untuk tamu walk-in atau memesan langsung ke resepsionis. Kadang, harga sama berlaku juga untuk pemesanan melalui telepon untuk tanggal yang tak terlalu jauh.

Biro perjalanan wisata. Memesan hotel dan paket tur serba langsung via online? Coba angkat telepon dan hubungi biro perjalanan wisata (BPW). Biro perjalanan wisata biasanya memiliki tarif khusus untuk penginapan.

Sebab, ada perjanjian tertentu mengenai harga antara hotel dan BPW. BPW seringkali melepas kamar dengan tarif di bawah tarif hotel yang dipublikasikan. Sedangkan untuk tiket pesawat, jika bukan tarif promo, BPW bisa mencarikan maskapai yang tepat dengan harga termurah.

Selain itu, BPW biasanya memiliki paket hotel dan tiket pesawat sehingga harganya bisa lebih murah jika digabungkan. Pun untuk paket tur maupun aktivitas wisata, BPW memiliki harga spesial.

Brosur. Ambillar brosur-brosur yang biasa disediakan di destinasi wisata. Biasanya brosur wisata bisa didapatkan di bandara atau pusat informasi pariwisata untuk para turis.

Jangan salah, brosur-brosur panduan wisata ini seringkali mengungkapkan tempat-tempat unik yang menarik, mulai dari tempat makan sampai hotel. Banyak pula brosur wisata dibuat berdasarkan pasarnya. Tak jarang,  Anda bisa menemukan brosur untuk pelancong minim bujet.

Banyak pula hotel-hotel murah yang berpromosi lewat brosur yang dititipkan di pusat informasi pariwisata atau pusat-pusat turis lainnya. Pun aktivitas wisata sampai paket tur, termasuk penyewaan kendaraan yang murah.
 
Peta.
Mengandalkan GPS untuk mencari petunjuk arah. Nyatanya tak semua daerah, misalnya di Indonesia, memiliki sinyal yang bagus jika menggunakan GPS lewat telepon genggam. Masih mending jika memang Anda menggunakan alat GPS.

Pilihan terbaik tetaplah cara jadul, yaitu peta lebar tercetak. Selain menghemat waktu juga bisa menghemat biaya pulsa misalnya. Tentu Anda harus belajar dulu menggunakan peta.

Peta wisata juga bisa menjadi pilihan. Ambilah di bandara atau pusat informasi pariwisata. Peta wisata bisa menghemat waktu dalam mencari lokasi obyek wisata sampat tempat makan. Selain, tak perlu dikit-dikit mencari di internet via ponsel pintar.

Transportasi umum.
Berwisata tak selamanya masalah tujuan, namun perjalanan itu sendiri. Memang, menyewa mobil menjadi alternatif nyaman dan cepat mencapai tujuan.

Kembalilah ke masa-masa dulu ketika Anda masih menggunakan transportasi umum sebagai andalan transportasi bepergian. Kadang menggunakan transportasi umum bisa menghemat biaya perjalanan. Selain itu, Anda akan menemukan hal-hal unik di perjalanan.

Bisa juga dengan naik transportasi tradisional daerah setempat. Contohnya naik becak keliling Cirebon, naik bendi untuk berkeliling Bukittinggi, atau sekedar naik angkot di Kupang yang full music. Hal-hal ini akan menambah pengalaman berwisata Anda hingga lebih berkesan.

Koran. Bacalah koran setempat. Jika Anda berada di luar negeri, memang bisa pilih koran berbahasa Inggris. Namun, ada baiknya pilih koran dalam bahasa setempat. Anda tinggal meminta petugas hotel menerjemahkannya untuk Anda.

Koran daerah setempat bisa menjadi pusat informasi tempat kuliner sampai tempat-tempat menarik untuk dikunjungi. Banyak pula tempat kuliner yang ditampilkan bukanlah restoran untuk turis namun juga ramai dikunjungi penduduk lokal.

Tentu tempat makan yang direkomendasikan untuk pembaca lokal biasanya memiliki harga terjangkau. Anda juga bisa melihat iklan atau promo tempat makan maupun obyek wisata tertentu di koran.

Selain itu, Anda bisa mencari agenda di negara atau daerah yang Anda kunjungi. Misalnya ada konser tertentu yang tengah berlangsung ataupun aneka pertunjukan seni lainnya yang akan tampil.

Ikuti Twitter Kompas Travel di @KompasTravel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PTMP Tebar Dividen Rp 4,2 Miliar, Perdana Sejak IPO

PTMP Tebar Dividen Rp 4,2 Miliar, Perdana Sejak IPO

Whats New
Apa itu NPWP? Ini Penjelasannya

Apa itu NPWP? Ini Penjelasannya

Work Smart
Great Eastern Life Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 208 Miliar Sepanjang 2023

Great Eastern Life Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 208 Miliar Sepanjang 2023

Whats New
Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Whats New
Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Earn Smart
Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Whats New
Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com