Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perizinan Impor Daging Sapi Akan Dibenahi

Kompas.com - 04/02/2013, 14:36 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi menjelaskan pihaknya akan membenahi sistem perizinan impor daging sapi ke depan. Hal itu menyusul dugaan kasus suap yang terjadi terkait impor daging sapi ini.

Salah satu yang ditawarkan oleh Kementerian Perdagangan adalah mengurangi interaksi antara pemohon dengan petugas di Kementerian terkait. "Yaitu dengan mengeluarkan lisensi elektronik alias tidak ada tatap muka saat melakukan pengajuan importasi daging sapi," kata Bayu saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin (4/2/2013).

Menurut Bayu, cara ini dianggap lebih efisien baik dari kementerian maupun dari pengusaha sendiri agar tidak kerepotan dalam mengurus perizinan usaha, termasuk perizinan pengajuan impor daging sapi tersebut.

Bahkan pihaknya ke depan, akan menyediakan dokumen untuk perizinan importasi daging sapi ini melalui email. Cara tersebut akan menghemat kertas dan menekan biaya transportasi dari kantor pengusaha hingga ke kementerian terkait.

"Jadi pengusaha nanti tidak perlu datang lagi ke loket. Saya kira ini akan lebih baik. Ini akan mengurangi interaksi (yang bisa menimbulkan kasus suap terjadi)," tambahnya.

Selama ini, untuk melakukan importasi daging khususnya sapi, ada pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam mekanisme tersebut. Ada enam kriteria yang harus dilalui pengusaha untuk bisa melakukan importasi tersebut.

Enam kriteria tersebut adalah kapasitas gudang yang dicantumkan dalam dokumen importasi terdaftar, pengalaman importasi daging bagi pengusaha selama empat semester terakhir yang dibuktikan dari pihak asosiasi serta serapan perusahaan untuk daging sapi lokal. Di sisi lain, pengusaha juga harus menaati ketersediaan fasilitas transportasi daging sapi, kontrak kejelasan dengan pihak Hotel, Restoran dan Katering (Horeka) untuk daging sapi beku dan masalah kontrak kerja perusahaan dengan Kementerian terkait.

"Dari enam kriteria itu, dua kriteria awal ada di Kementerian Perdagangan, namun empat kriteria lainnya ada di Dirjen Peternakan Kementerian Pertanian," tambahnya.

Dulu, importasi daging tidak memakai dokumen importasi terdaftar, namun hanya berdasarkan Surat Persetujuan Pemasukan (SPP). Untuk memberikan rekomendasi impor, hal itu adalah wewenang Kementerian Pertanian. Sementara untuk Kementerian Perdagangan hanya mengurusi masalah administrasi hingga Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

    Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

    Whats New
    Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

    Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

    Whats New
    OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

    OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

    Whats New
    Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

    Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

    Whats New
    Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

    Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

    Whats New
    Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

    Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

    Whats New
    Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

    Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

    Work Smart
    Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

    Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

    Whats New
    Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

    Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

    Whats New
    Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

    Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

    Whats New
    Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

    Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

    Earn Smart
    Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

    Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

    Whats New
    Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

    Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

    Whats New
    Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

    Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

    Whats New
    Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

    Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

    Earn Smart
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com