Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinutuan Direncanakan Menjadi Ikon Kuliner Indonesia

Kompas.com - 12/02/2013, 18:55 WIB

MANADO, KOMPAS.com - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) merencanakan tinutuan atau bubur manado, Sulawesi Utara, masuk sebagai ikon kuliner tradisional Indonesia.

"Kita merencanakan tinutuan masuk ikon kuliner. Namun, untuk itu harus melalui analisis akurat dari para ahli guna mendapatkan kriteria makanan tersebut," kata Dirjen Pemasaran Pariwisata Kemenparekraf, Esthy Reko Astuty di Manado, Selasa (12/2/2013).

Esthy mengatakan bahwa makanan khas Manado yang saat ini sudah masuk makanan ikon kuliner tradisional Indonesia, yakni Klappertaart. Dia pun berharap tinutuan menyusul.

Keuntungan dengan masuknya makanan atau minuman sebagai ikon kuliner tradisional Indonesia, kata Esthy, makanan tersebut layak disajikan pada kegiatan atau pertemuan skala internasional, seperti APEC dan lainnya.

"Saat ini, sudah ada 30 jenis makanan dan minuman tradisional Indonesia yang menjadi ikon kuliner Indonesia. Semua produk makanan tersebut selalu ditampilkan dalam kegiatan besar, termasuk pertemuan skala internasional yang dihadiri pemimpin dari berbagai negara sekalipun," kata Esthy.

Kehadiran makanan kuliner Indonesia dalam berbagai kegiatan nasional maupun internasional, lanjut Esthy, merupakan upaya pemerintah untuk mempromosikan produk unggulan masyarakat di seluruh Indonesia tersebut sehingga dapat memberi nilai tambah kepada masyarakat.

Kuliner, kata Esthy, merupakan satu dari tujuh makanan khas daerah yang masuk dalam wisata minat khusus sebagai rencana strategis pengembangan industri kreatif kuliner hingga 2014 terdiri atas kuliner pusaka, tradisi, dan unggulan, mulai makanan pembuka hingga penutup.

Sebanyak 30 makanan dan minuman yang menjadi ikon kuliner tradisional Indonesia, yakni ayam panggang bumbu rujak yogyakarta, gado-gado jakarta, nasi goreng kampung, serabi bandung, sarikayo minangkabau, dan es dawet ayu banjarnegara.

Kemudian, urap sayuran yogyakarta, sayur nangka kapau, lumpia semarang, nagasari yogyakarta, kue lumpur Jakarta, soto ayam lamongan, rawon surabaya, asinan jakarta, sate ayam madura.

Makanan lainnya, yakni sate maranggi purwakarta, klappertaart manado, tahu telur surabaya, sate lilit bali, rendang padang, orak-arik buncis solo, pindang patin palembang, asam padeh tongkol padang, nasi liwet solo, es bir pletok jakarta, kolak pisang ubi bandung, ayam goreng lengkuas bandung, laksa bogor, kunyit asam solo, serta nasi tumpeng.

Ke-30 ikon kuliner itu ditetapkan sebagai ikon kuliner tradisional Indonesia di dalam maupun luar negeri dengan kriteria bahan baku harus mudah diperoleh, baik di dalam maupun luar negeri. Kemudian, kuliner tersebut telah dikenal oleh masyarakat luas, serta ada pelaku profesional praktisi kuliner tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com