Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Spekulasi Stimulus Bikin Investor Berburu Emas

Kompas.com - 20/02/2013, 10:21 WIB

SINGAPURA, KOMPAS.com - Emas kembali menjadi incaran investor pada transaksi pagi (20/2/2013) ini. Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada transaksi pagi tadi, harga emas di pasar spot naik sebesar 0,3 persen menjadi 1.609,25 dollar AS per troy ounce.

Pada 15 Februari 2013 lalu, harga emas sempat melorot ke posisi 1.598,23 dollar AS, yang merupakan level terendah sejak 15 Agustus 2012.

Kenaikan harga emas bukan tanpa alasan. Pelaku pasar berspekulasi, bank sentral AS akan terus melanjutkan program stimulus di tengah proses pemulihan ekonomi AS yang melambat dari prediksi.

Hal itu dibuktikan dari sejumlah data ekonomi AS yang baru saja dirilis. Salah satunya, tingkat kepercayaan pengembang properti AS yang mencatatkan penurunan pada Februari serta penurunan pada tingkat produksi. Meski demikian, ada pula data positif lain seperti penurunan angka klaim  pengangguran AS pada bulan ini.

"Masalah yang dihadapi oleh perekonomian AS belum hilang dalam waktu dekat. Pelaku pasar tengah mencari tahu apakah perekonomian akan berdiri tegak dengan kedua belah kaki atau tidak. Mereka juga penasaran dengan langkah yang akan diambil the Fed," jelas Gavin Wendt, director Mine Life Pty di Sydney.

Catatan saja, the Federal Open Market Committee akan merilis hasil pertemuan mereka yang berlangsung pada 29-30 Januari lalu. Laporan tersebut diduga akan merilis secara detil pandangan setiap anggota the Fed mengenai waktu pelaksanaan penghentian program pembelian surat utang, yang lebih dikenal dengan istilah quantitative easing. (Barratut Taqiyyah/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com