Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 21/02/2013, 09:55 WIB
EditorErlangga Djumena

oleh : Apressyanti Senthaury

KOMPAS.com  - Memperhatikan pergerakan Yen akhir-akhir ini mengemuka makna bahwa mata uang negara Jepang itu sedang dibayangi permasalahan. Lihat saja tren pergerakannya. Persoalan tersebut disinyalir muncul menjelang berakhirnya tahun 2012 silam. Japanese Yen cenderung bergerak terdepresiasi di tengah pemilu nasional yang digelar di negara beribukota Tokyo itu. Bahkan, pesimisme pasar terhadap pemerintahan pimpinan PM Shinzo Abe pun menyeruak ke permukaan dan meresahkan para investor.

Kuat dugaan bahwa PM Jepang yang ke-57 itu bertekad teguh mempertahankan langkah-langkah yang mendukung kenaikan inflasi dan menekan pergerakan yen lebih rendah untuk menyelamatkan eksportir Jepang. Kendati begitu, kecenderungan pelemahan JPY/USD yang telah menembus level 90 itu nampaknya belum cukup memuaskan para pimpinan di Jepang. Hingga, depresiasi yen diestimasi akan dibiarkan berlangsung guna mendukung strategi penyelamatan perekonomian Jepang. Sayangnya, keinginan pemerintah itu terganjal suramnya kemelut yang melanda perekonomian global. Ancaman penguatan mata uang yen yang ditakuti pun masih sangat terbuka.

Negara kepulauan di Asia Timur itu juga bergelut dengan apresiasi mata uang negara yang berkepanjangan, persoalan lapangan pekerjaan dan pendapatan serta perjuangan demi membangkitkan kembali ekonomi kuat Negeri Sakura. Otoritas Jepang pun jauh lebih mengkhawatirkan penguatan mata uang Japanese Yen dibandingkan pelemahannya. Apalagi, ekonomi negara yang berbatasan langsung dengan RRC, Korea dan Rusia itu berorientasi pada sektor ekspor. Hingga, penguatan mata uang negara, terutama yang berlebihan, sudah pasti akan melukai para eksportir negara itu.

Hal ini sangatlah beralasan, mengingat, imbas negatif terlalu kuatnya apresiasi mata uang yen paling memiliki potensi membahayakan perekonomian negara Jepang. Terbukti dengan apresiasi JPY yang sempat bergerak mendekati level rendah 75 di Bulan Oktober 2011, yang mau tak mau telah mendorong kecemasan di negara pimpinan PM Abe itu.

Problematika Negeri Sakura

Menyimak perjalanan mata uang Yen, rasanya tak akan lengkap tanpa membahas mengenai Jepang. Dan memasuki tahun 2013, kondisi negara yang pernah dipimpin oleh 8 perdana menteri hanya dalam 13 tahun itu terindikasi masih dibayangi berbagai persoalan eksternal maupun internal.

Termasuk, peta perpolitikan negara yang berlokasi di ujung barat Samudra Pasifik itu yang terindikasi rentan di tengah tak bertahan lamanya tampuk kepemimpinan perdana menteri yang berkuasa. Apalagi kondisi ini berlangsung bersamaan dengan konflik yang membayangi pemerintah Jepang dengan otoritas moneter Bank of Japan, yang dalam waktu dekat ini akan ditinggalkan oleh Maasaki Shirakawa. Mau tak mau, situasi tersebut membawa dampak tersendatnya kelancaran proses pemulihan negara, khususnya di bidang perekonomian.

Walau, antisipasi dan berbagai kebijakan telah dicanangkan oleh pemerintah Jepang, demi selamatkan ekonomi negara. Baik berupa kebijakan moneter longgar hingga komitmen pemerintah terkait pembelian aset dalam jumlah yang tak terbatas. Sedangkan, rongrongan problema pasar global masih terus mengepung dari segala penjuru.

Sementara itu, imbas musibah dahsyat 2 tahun silam yang menghantam pesisir timur Jepang pun belum hilang sepenuhnya. Entah secara ekonomis maupun dampak trauma psikologisnya. Bagaimana tidak, gempa besar berskala 8,9 SR yang terjadi pada Maret tahun 2011 telah menyebabkan banyak kerugian. Ribuan jiwa meninggal dunia, luka-luka dan kehilangan harta benda. Belum lagi permasalahan pasokan listrik yang terganggu akibat bocornya pembangkit tenaga nulir di kawasan Fukushima. Parahnya, tak hanya Jepang yang terancam bahaya radiasi nuklir, tapi juga dunia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Matahari Department Store hingga Sido Muncul Bakal Tebar Dividen April 2023, Cek Jadwalnya

Matahari Department Store hingga Sido Muncul Bakal Tebar Dividen April 2023, Cek Jadwalnya

Earn Smart
Tips Bangun Usaha Fashion Muslim bagi Pemula dari CEO Fatih Indonesia

Tips Bangun Usaha Fashion Muslim bagi Pemula dari CEO Fatih Indonesia

Work Smart
Bersiap Tes Sekolah Kedinasan 2023, Apa Saja Materi yang Diujikan?

Bersiap Tes Sekolah Kedinasan 2023, Apa Saja Materi yang Diujikan?

Whats New
Daftar 7 Kilang dan Depo Pertamina yang Terbakar Selama 3 Tahun Terakhir

Daftar 7 Kilang dan Depo Pertamina yang Terbakar Selama 3 Tahun Terakhir

Whats New
Sudah 10 Fasilitas Pertamina Meledak dan Terbakar dalam 4 Tahun

Sudah 10 Fasilitas Pertamina Meledak dan Terbakar dalam 4 Tahun

Whats New
Hadirkan ‘Ramadan in Style’, Cek Promo dan Diskon Ramadhan Tokopedia

Hadirkan ‘Ramadan in Style’, Cek Promo dan Diskon Ramadhan Tokopedia

Spend Smart
Bitcoin hingga Ripple Melemah, Cek Rician Harga Kripto Hari Ini

Bitcoin hingga Ripple Melemah, Cek Rician Harga Kripto Hari Ini

Earn Smart
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, dari 0,5 Gram hingga 1 Kg

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, dari 0,5 Gram hingga 1 Kg

Spend Smart
Ramadhan Banjir Promo dan Diskon E-commerce, Haruskah Buru-buru 'Check Out'?

Ramadhan Banjir Promo dan Diskon E-commerce, Haruskah Buru-buru "Check Out"?

Spend Smart
Stabil di Atas Rp 1 Juta Per Gram, Simak Rincian Harga Emas Antam Hari Ini

Stabil di Atas Rp 1 Juta Per Gram, Simak Rincian Harga Emas Antam Hari Ini

Whats New
Delay Penerbangan Samarinda-Surabaya Akibat Pecah Ban, Bos Super Air Jet Minta Maaf

Delay Penerbangan Samarinda-Surabaya Akibat Pecah Ban, Bos Super Air Jet Minta Maaf

Whats New
Tak Ada Korban Jiwa Ledakan Kilang Pertamina Dumai, PT KPI Kini Fokus Pulihkan Kerusakan Rumah Warga

Tak Ada Korban Jiwa Ledakan Kilang Pertamina Dumai, PT KPI Kini Fokus Pulihkan Kerusakan Rumah Warga

Whats New
Investor Jepang Lihat Langsung IKN, Otorita: Sinyal Menggembirakan

Investor Jepang Lihat Langsung IKN, Otorita: Sinyal Menggembirakan

Whats New
Kilang Minyak Pertamina Dumai Meledak, Stok BBM Nasional Dipastikan Aman

Kilang Minyak Pertamina Dumai Meledak, Stok BBM Nasional Dipastikan Aman

Whats New
Ada Ledakan di Kilang Minyak Pertamina Dumai, PT KPI Minta Maaf dan Investigasi Penyebabnya

Ada Ledakan di Kilang Minyak Pertamina Dumai, PT KPI Minta Maaf dan Investigasi Penyebabnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+