Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pegawai Bank Diduga Gelapkan 51 Kg Emas Nasabah

Kompas.com - 01/03/2013, 22:59 WIB
Lariza Oky Adisty

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Seorang pegawai Bank BRI Kanwil 2 Menara Mulia Gatot Subroto, Jakarta Pusat, menjadi tersangka dugaan penipuan dan penggelapan 51 kilogram emas milik nasabah. Nilai dari emas tersebut sekitar Rp 15 miliar.

"Satu orang berinisial AN selaku account officer ditahan sejak dua pekan lalu," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, di Jakarta, Jumat (1/3/2013). Kasus ini bermula dari laporan seseorang bernama Ratna Dewi ke Mapolda Metro Jaya pada November 2012.

Sebelumnya, Ratna menempatkan 51 kilogram emas dalam kepingan 500 gram sebagai fidusia di bank pelat merah ini. Pada 25 September 2012, Ratna mendapat undangan dari bank. Pada saat itu Ratna juga berniat menambah fidusianya dengan 7 kilogram emas, sekaligus mengubah ke transaksi gadai. Namun, justru saat itulah emas Ratna dinyatakan palsu.

"Setelah diberitahu emasnya palsu, pelapor mengadakan pengecekan lewat bukti foto dan ternyata emas di brankas berbeda dengan emas yang ada di foto, begitu juga dengan nomor serinya," jelas Rikwanto. Setelah diadakan pengusutan, terbukti bahwa AN pernah mengajak perwakilan sebuah bank syariah untuk mengecek emas milik Ratna tanpa sepengetahuannya.

Menurut prosedur yang ada, untuk bisa mengecek emas fidusia harus menggunakan dua kunci, yaitu kunci dari bank dan pemilik. Saat dimintai keterangan, AN tidak bisa menjawab dari mana ia mendapat kewenangan untuk memeriksa emas milik Ratna. "Saat ditanya job-desc dan izin dari mana, ia tidak bisa menjawab," jelas Rikwanto.

Setelah memeriksa 29 saksi yang berasal dari pihak Antam, Pegadaian, Bank BRI, dan bank syariah yang diajak AN untuk mengecek emas Ratna, AN pun ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan. Adapun emas milik Ratna Dewi hingga kini masih raib dan sedang dilacak keberadaannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com