Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggaran Pendidikan 20 Persen Tak Efektif

Kompas.com - 15/03/2013, 02:31 WIB

Jakarta, Kompas - Anggaran fungsi pendidikan yang besarnya 20 persen dari APBN ternyata tidak efektif dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Ini disebabkan mayoritas anggaran fungsi pendidikan dialokasikan untuk membayar gaji guru dan tunjangan sertifikasi guru.

Demikian laporan ”Tinjauan Belanja Publik di Sektor Pendidikan (Education Public Expenditure Review)”, yang diluncurkan Bank Dunia bersama Pemerintah Kerajaan Belanda dan Uni Eropa, Kamis (14/3), di Universitas Paramadina, Jakarta.

Dalam laporan itu disebutkan meningkatnya belanja publik di sektor pendidikan telah memperluas akses pendidikan dan meningkatkan angka partisipasi sekolah di kalangan siswa miskin. Namun, peningkatan itu lebih terlihat di pendidikan dasar.

Spesialis Ekonom Pendidikan Bank Dunia untuk Indonesia Pedro Cerdan Infantes mengatakan, anggaran yang dikucurkan untuk membayar tunjangan guru meningkat tajam seiring dengan bertambahnya guru yang lolos sertifikasi. ”Meski demikian, kualitas pendidikan tidak juga membaik,” kata Pedro.

Proses sertifikasi guru yang diharapkan bisa meningkatkan kualitas guru dinilai Spesialis Pendidikan Bank Dunia untuk Indonesia Mae Chu Chang tidak juga mampu meningkatkan kualitas pendidikan dan prestasi belajar siswa. ”Guru yang sudah bersertifikat sama sekali tidak berpengaruh pada prestasi belajar siswa,” ujarnya.

Masalah utamanya, lanjut Mae Chu Chang, pemahaman guru atas subyek yang diajarnya amat minim. Untuk memperoleh guru berkualitas, Lembaga Pendidik Tenaga Kependidikan (LPTK) didesak untuk mengubah substansi dan sistem pendidikan guru. Mae Chu Chang menilai, pemerintah perlu membatasi jumlah peminat LPTK agar kualitas lulusannya bisa dijamin dan dikendalikan.

Mantan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional Satrio Sumantri Brojonegoro menilai, LPTK kini hanya mementingkan penerimaan mahasiswa atau calon guru tanpa melihat ketersediaan pasar lapangan pekerjaan yang ada.

Sementara itu, Mendikbud Mohammad Nuh di Kantor Presiden menegaskan, Kurikulum 2013 jalan terus dan masih ada waktu sampai Juli untuk mempersiapkan diri. (LUK/ATO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com