Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Talangan Siprus Disepakati, Wall Street Merah

Kompas.com - 26/03/2013, 07:16 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Saham-saham di Wall Street jatuh pada Senin (Selasa pagi WIB), setelah Eropa menyatakan bahwa kerangka kerja dana talangan Siprus bisa berfungsi sebagai contoh untuk krisis bank Eropa lainnya.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 64,28 poin (0,44 persen) menjadi ditutup pada 14.447,75. Indeks berbasis luas S&P 500 turun 5,20 poin (0,33 persen) menjadi 1.551,69 dan indeks komposit teknologi Nasdaq berakhir 9,70 poin (0,30 persen) lebih rendah pada 3.235,30.

Saham lebih tinggi pada awal perdagangan setelah rencana dana talangan Siprus ditutup pada Minggu malam dalam sebuah kesepakatan 11 jam. "Ini berita baik bahwa bencana dapat dihindari, tetapi berita buruknya adalah ada biaya untuk itu," kata Art Hogan dari Lazard Capital Markets.

Namun pada tengah hari, pasar jatuh setelah Jeroen Dijsselbloem, yang mengepalai kelompok menteri keuangan zona euro mengatakan kepada Financial Times bahwa biaya rekapitalisasi bank tidak akan jatuh pada sektor publik, tetapi pada pemegang obligasi, pemegang saham dan, jika perlu, pemegang deposito yang tidak diasuransikan.

Pasar di seluruh Eropa dan di AS turun setelah pernyataan itu, yang diambil untuk menunjukkan contoh kerangka baru untuk krisis perbankan di negara-negara Eropa lainnya.

Dijsselbloem kemudian merilis sebuah pernyataan melalui Twitter bahwa karakteristik Siprus sebagai sebuah kasus "spesifik".

Perdagangan berlangsung ramai pada Dell yang mengirimkan sahamnya naik 2,6 persen menjadi 14,51 dollar AS. Sementara Apollo Group yang menyediakan program pendidikan online, melonjak 7,1 persen setelah melaporkan laba yang mengalahkan ekspektasi.

Saham Blackberry turun 4,6 persen menyusul peluncuran telepon pintar Z10 di pasar AS pada Jumat (22/3/2013).

Electronics Best Buy meningkat 1,8 persen setelah mengumumkan bahwa pendirinya, Richard Schulze, kembali ke perusahaan sebagai ketua emeritus.

Oracle turun 2,3 persen setelah mengumumkan pihaknya membeli Tekelec, sebuah penyedia sinyal jaringan dan teknologi manajemen data untuk jumlah yang tak diungkapkan.

Perusahaan bioteknologi United Therapeutics Corp. kehilangan 2,2 persen setelah Badan Pengawasan Obat Federal (FDA) menolak menyetujui obat baru untuk mengobati hipertensi arteri paru.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com