Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Agus Marto, Ini Alasan F-PKS

Kompas.com - 26/03/2013, 13:16 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Dewan Perwakilan Rakyat menolak pencalonan Agus Martowardojo sebagai gubernur Bank Indonesia (BI). Menurut F-PKS, pencalonan Agus sebagai gubernur BI tidak tepat untuk saat ini.

F-PKS beralasan, pergantian jabatan Menteri Keuangan yang kini dipegang Agus dapat berdampak negatif bagi pertumbuhan dan stabilitas ekonomi Indonesia. Pasalnya, saat ini, situasi ekonomi global tidak menentu serta dinamisnya situasi politik di Indonesia menjelang Pemilu 2014 .

Hal itu disampaikan anggota Komisi XI DPR yang juga Wakil Sekretaris Fraksi PKS DPR RI, Ecky Awal Mucharram, dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa (26/3/2013 ).

"Oleh karena itu, Fraksi PKS DPR merekomendasikan saudara Agus Martowardojo untuk tetap menyelesaikan tugas-tugasnya sebagai Menteri Keuangan sampai 2014 ," kata Ecky.

Ecky mengatakan, salah satu prioritas penting pemerintahan SBY adalah menjaga stabilitas ekonomi Indonesia, baik aspek fiskal maupun moneter, di tahun politik hingga Pemilu 2014 . Posisi Agus sebagai Menkeu dinilai sudah tepat.

F-PKS menilai, jika dilakukan pergantian Menkeu, Menkeu baru perlu menyesuaikan diri. Padahal, kata dia, saat ini bukan saatnya untuk menyesuaikan diri lantaran tekanan fiskal dan moneter pada perekonomian Indonesia. Hal itu ditandai defisit APBN yang melebar, defisit neraca perdagangan, serta penurunan cadangan devisa.

Ia juga menyoroti kondisi perekonomian dunia yang sedang memburuk. "Bukan saatnya lagi penyesuaian, tapi harus memberikan solusi cepat yang efisien dan efektif. Jadi, sebaiknya Agus fokus pada tugasnya sebagai Menteri Keuangan dan mengawal stabilitas ekonomi Indonesia sampai tahun 2014 ," kata Ecky.

Seperti diberitakan, Agus sudah menjalani uji kelayakan dan kepatutan sebagai calon gubernur BI di Komisi XI DPR. Setelah 35 menit memaparkan visi dan misi, Agus dicecar pertanyaan dari 30 anggota Komisi XI.

Uji kali ini merupakan yang kedua kalinya dijalani Agus setelah pada 2008 bersama Raden Pardede. Namun, saat itu DPR memutuskan tidak memilih salah satu dari mereka sebagai gubernur BI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

    Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

    Whats New
    Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

    Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

    Whats New
    Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

    Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

    Whats New
    Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

    Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

    Whats New
    Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

    Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

    Spend Smart
    PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

    PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

    Whats New
    Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

    Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

    Whats New
    Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

    Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

    Whats New
    Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

    Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

    Whats New
    Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

    Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

    Whats New
    SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

    SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

    Whats New
    Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

    Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

    Whats New
    Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

    Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

    Whats New
    Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

    Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

    Whats New
    Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

    Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com