Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani Bawang Palangkaraya Tak Nikmati Harga Tinggi

Kompas.com - 28/03/2013, 17:44 WIB
Dwi Bayu Radius

Penulis

PALANGKARAYA, KOMPAS.com -  Meski harga bawang merah di Palangkaraya, Kalimantan Tengah melambung, petani tak bisa menikmati kondisi itu. Tingginya curah hujan beberapa bulan terakhir membuat bawang menjadi busuk sehingga mereka gagal panen.

Samidi (50), petani di Kelurahan Kalampangan, Kecamatan Sabangau, Kamis (28/3/2013), mengatakan, harga bawang yang dibeli pengumpul dari petani mencapai puncaknya pada pertengahan Maret 2013 atau mencapai Rp 40.000 per kilogram (kg). Harga itu mulai naik sejak awal Maret 2013.

"Harga bawang sebelumnya hanya Rp 20.000 per kg. Sementara di pasar, kenaikan harga itu dari Rp 40.000 per kg menjadi Rp 80.000 per kg," ujarnya. Akan tetapi, Samidi tak bisa menikmati kenaikan harga karena bawang menjadi busuk. Ia menanam bawang pada Februari 2013.

"Bagian daun tumbuh dengan baik namun tidak demikian dengan umbi. Tak ada bawang yang bisa dipanen. Habis. Semua busuk," papar Samidi.

Bahkan, sekadar untuk bibit pun tak ada bawang yang tersisa. Kondisi itu disebabkan curah hujan yang tinggi sejak Januari lalu.

Samidi tidak berani langsung menanam bawang, dan akan menunggu hingga Mei atau Juni mendatang ketika curah hujan menurun. Sambil menunggu, ia menanam komoditas lain. Samidi menanam bawang di lahan seluas setengah hektar. Jika panen lancar, ia mendapatkan sekitar lima ton bawang.

Sarbini (48), petani di Desa Sei Gohong, Kecamatan Bukit Batu, mengatakan, tanaman bawang merahnya busuk karena hujan deras turun hampir setiap malam.U mbinya busuk. Tanaman tak bisa tumbuh normal. "Kalau lancar saya bisa memanen bawang sebanyak 4-5 kuintal," ujarnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Surat Utang Negara adalah Apa?

Surat Utang Negara adalah Apa?

Work Smart
Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Whats New
Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Whats New
Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

BrandzView
Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Whats New
Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Whats New
Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Biaga hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Biaga hingga BCA

Whats New
Harga Emas Terbaru 17 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 17 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
OJK Cabut Izin Usaha Koperasi LKM Pundi Mataran Pati

OJK Cabut Izin Usaha Koperasi LKM Pundi Mataran Pati

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com