Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Truk Sering Antre Solar, Pengusaha Rugi hingga Rp 3 Miliar

Kompas.com - 24/04/2013, 18:42 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com — Antrean memanjang truk pembeli solar di seputaran Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, dianggap merugikan pengusaha angkutan.

Organisasi Angkutan Darat (Organda) Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, mengklaim total kerugian Rp 2-3 miliar per hari akibat antrean panjang pembelian BBM itu. Sebab, kata Ketua DPC Organda Tanjung Perak, Surabaya, Kody Lamahayu, ketika angkutan terlambat melakukan pengisian BBM, secara otomatis hal ini menyita waktu bongkar muat di pelabuhan.

''Angkutan yang biasanya 2-3 kali bongkar muat sekarang hanya sekali saja dalam sehari,'' katanya, Rabu (24/4/2013).

Selain merugikan pengusaha angkutan, antrean pengisian BBM juga semakin membuat macet jalanan di kawasan Pelabuhan Tanjung Perak.

''Bisa dibayangkan, tidak ada antrean saja macet, apalagi sekarang sering antre, pasti semakin menimbulkan macet,'' terangnya.

Pihaknya khawatir, jika keadaan ini berlangsung dalam waktu yang lama, maka akan berdampak pada tingginya biaya distribusi yang secara tidak langsung juga akan berdampak pada gejolak perekonomian di Jatim karena Pelabuhan Tanjung Perak adalah pintu gerbang ekonomi Indonesia bagian timur.

Organda Tanjung Perak mengaku sudah meminta Pertamina secara lisan dan tulisan untuk memberikan perlakuan khusus bagi 12 SPBU di kawasan Pelabuhan Tanjung Perak, tetapi sampai saat ini belum juga ditanggapi.

''Pagi disuplai, siang sudah habis, lalu menunggu besok untuk disuplai lagi,'' pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Pasar Kripto 'Sideways', Simak Tips 'Trading' untuk Pemula

Pasar Kripto "Sideways", Simak Tips "Trading" untuk Pemula

Earn Smart
Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com