Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gita Wirjawan Kritik Tingginya Bunga Bank di Indonesia

Kompas.com - 18/05/2013, 15:54 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengusulkan pemberian insentif bagi para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) untuk menghadapi diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (AEC) di akhir 2015.

Menurut Gita, pemerintah perlu memberikan insentif. Salah satunya, kata dia, perlu dibuatnya kebijakan agar pelaku usaha tidak perlu membayar pajak 5 tahun-10 tahun ke depan. Kebijakan itu bisa diterapkan bagi usaha-usaha tertentu yang memberi nilai tambah.

"Indahkan? Ini bukan hal abnormal, ini hal wajar yang sudah dilakukan negara tetangga dan negara berkembang yang besar seperti Korea, Jepang, Singapura, Vietnam, Malaysia, negara-negara Amerika latin. Mereka berani memberikan insentif tidak perlu bayar pajak. Itu sangat mulia, membuahkan lapangan kerja, membuahkan nilai tambah," kata Gita saat berbicara di Musyawarah Daerah Ormas Barisan Muda (Barindo) di Jakarta, Sabtu ( 18/5/2013 ).

Gita mengkritik rendahnya angka masyarakat yang memiliki akses ke pendanaan untuk membuka usaha. Menurut dia, hanya 20 persen dari penduduk Indonesia yang memiliki akses. "Bagaimana kita bisa menjadi pengusaha UKM?" kata dia.

Selain itu, Gita juga mengkritik tingginya bunga bagi mereka yang mendapat pendanaan, yakni mencapai 10-15 persen. Hal ini berbeda dengan di Malaysia, di mana tingkat suku bunga hanya 2 persen.

"Bagaimana kita bisa bersaing dengan dengan teman-teman di Malaysia kalau sebelum start saja mereka sudah dapat kemudahan 13 persen?," ujarnya.

Gita menambahkan, ekonomi Indonesia saat ini selamat dari resesi ekonomi global akibat konsumsi domestik. Untuk itu, kata dia, jangan sampai ketika AEC berjalan, rakyat Indonesia lebih banyak menggunakan produk negara ASEAN lain yang bebas masuk.

"Produk barang dan jasa dari negara ASEAN nanti bisa dijual satu sama lain di 10 negara ASEAN. Pengusaha UKM kita harus siap bersaing," pungkas Gita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com