Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AAJI Kejar Target 500.000 Agen

Kompas.com - 23/05/2013, 02:59 WIB

Jakarta, Kompas - Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia atau AAJI optimistis dapat mencapai target jumlah agen asuransi jiwa secara nasional sebanyak 500.000 agen tahun 2015. Keputusan untuk menurunkan tarif sertifikasi agen mulai mendapat respons positif dari kalangan pelaku industri.

”Kami biasanya setiap bulan menyelenggarakan ujian sertifikasi untuk 9.000-10.000 agen per bulan. Tetapi sejak tarif ujian turun, dalam sebulan kami sudah layani ujian hingga 20.000 agen. Jadi pengaruh tarif sangat signifikan,” kata Direktur Eksekutif AAJI Benny Waworuntu di sela konferensi pers penyelenggaraan Top Agen Award (TAA) AAJI ke-26 di Jakarta, Rabu (22/5).

Beragam strategi terus dilakukan AAJI untuk meningkatkan jumlah tenaga pemasaran (agen). Salah satunya penurunan tarif ujian sertifikasi di kisaran 35-36 persen, dari Rp 325.000 menjadi Rp 225.000 per agen, per Maret 2013. Biaya ujian disesuaikan dengan kriteria lisensi yang diuji AAJI.

Benny menambahkan, pihaknya optimistis target agen asuransi jiwa di 2015 sebanyak 500.000 agen akan terpenuhi. Pasalnya, untuk tahun 2012 saja jumlah agen meningkat hingga 20 persen dibandingkan 2011. ”Jadi kalau dengan simulasi rata-rata pertumbuhan jumlah agen kami setiap tahun 13,9 persen saja sudah mencapai sekitar 450.000 agen di 2015. Maka dengan pertumbuhan 20 persen, target kami akan terlampaui,” kata Benny.

Menurut Kepala Departemen Kanal Distribusi Agency AAJI De Yong Adrian, angka pertumbuhan tenaga pemasaran asuransi jiwa di Indonesia diperkirakan akan terus tumbuh. Semakin banyak agen asuransi semakin baik untuk menjangkau lebih banyak masyarakat Indonesia dalam berasuransi.

De Yong menyebutkan, dalam simulasi AAJI, dengan pertumbuhan rata-rata tenaga pemasaran 13,9 persen per tahun, maka estimasi kotor penambahan agen antara lain tahun 2013 menjadi 344.749 agen, tahun 2014 menjadi 392.669 agen, dan tahun 2015 menjadi 447.249 agen.

Di tempat terpisah, PT Asuransi Astra Buana berupaya memperkuat lini usahanya di bidang asuransi kesehatan untuk mengimbangi lesunya penjualan premi asuransi kendaraan bermotor. Kontribusi premi asuransi kesehatan terhadap total premi perusahaan ditargetkan meningkat dari sekitar 7 persen pada tahun lalu menjadi 10 persen tahun ini.

Menurut Direktur PT Asuransi Astra Buana Hendry Yoga, selama ini premi asuransi kendaraan bermotor memang menyumbang porsi terbesar ke perusahaan, yakni sekitar 63 persen pada 2012. ”Namun, sejak tahun lalu, asuransi kendaraan bermotor mengalami kelesuan,” katanya dalam paparan kinerja 2012.

Hendry menjelaskan, kelesuan itu merupakan imbas dari menurunnya penjualan kendaraan bermotor akibat aturan Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan yang menaikkan uang muka pembelian kendaraan bermotor menjadi 20-30 persen sejak Juni 2012. Menurut dia, tahun ini kelesuan itu kemungkinan berlanjut. (BEN/K02)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com