Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investor Rusia Terkendala Aturan

Kompas.com - 29/05/2013, 03:04 WIB

Moskwa, Kompas - Perusahaan Rusia, Joint-Stock Company Russian Railways, serius berniat membangun jaringan rel kereta api angkutan batubara di Kalimantan. Namun, mereka masih terkendala sejumlah peraturan atau ketentuan, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis, yang dinilai belum menguntungkan bagi mereka.

Sejumlah peraturan atau ketentuan tersebut antara lain soal aturan pembagian hasil yang hanya 49 persen untuk investor asing, peraturan daerah yang mengharuskan investor asing menggandeng lebih dari satu mitra kerja lokal, dan sistem build own transfer. Selain itu, juga adanya pungutan-pungutan liar dalam pengurusan investasi yang menambah biaya produksi.

Demikian dikatakan Wakil Presiden Russian Railways Valeriy Reshetnikov dalam pertemuan tertutup ketika menerima kunjungan rombongan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang dipimpin Ketua DPD Irman Gusman di kantor Russian Railways di Moskwa, Rusia, seperti dilaporkan wartawan Kompas, Yovita Arika, pekan lalu.

”Pihak Russian Railways mengatakan, kalau aturannya tetap seperti itu, mereka tidak jadi investasi di Indonesia. Mereka meminta dukungan DPD membantu mengatasi kendala tersebut. Saya minta kepada mereka untuk mempresentasikan masalah tersebut agar saya bisa tahu duduk permasalahannya secara jelas dan bagaimana jalan keluarnya,” kata Irman seusai pertemuan tersebut.

Dalam pertemuan itu, Valeriy Reshetnikov didampingi Direktur Kalimantan Rail, Andrey Shigaev. Kalimantan Rail adalah anak perusahaan Russian Railways yang khusus menangani rencana pembangunan jalur kereta api pengangkut batubara di Kalimantan. Sementara Irman didampingi Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarus Djauhari Oratmangun serta empat anggota DPD, yaitu Aidil Fitri Syah dari Sumatera Selatan, Ella M Giri Komala dari Jawa Barat, GKR Ayu Koes Indriyah dari Jawa Tengah, dan Bahar Ngitung dari Sulawesi Selatan.

Russian Railways berencana membangun rel kereta api untuk angkutan batubara di Kalimantan sepanjang 190 kilometer. Nilai investasi tahap pertama 1,5 miliar dollar AS. Kajian proyek sejak tahun 2010 dan diharapkan pekerjaan konstruksi dimulai tahun 2015 dan rampung tahun 2018. Kapasitas angkutan barang pada tahap pertama 20 juta ton batubara dan tahap kedua 45 juta ton batubara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com