Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MA-60 Celaka, Otoritas Penerbangan RI Dinilai Tak Cermat

Kompas.com - 11/06/2013, 19:08 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Otoritas penerbangan Indonesia seharusnya minta second opinion mengenai MA-60 milik PT Merpati Nusantara Airlines saat pesawat tersebut datang pertama kali pada 2009. Pasalnya, sertifikasi layak terbang hanya diterbitkan oleh otoritas penerbangan China dan regulator di Indonesia langsung menyetujuinya.

Pengamat penerbangan Dudi Sudibyo mengungkapkan, saat pesawat MA-60 datang ke Indonesia, otoritas penerbangan nasional bisa saja langsung meminta sertifikasi dari otoritas penerbangan negara lain, seperti FAA dari Amerika Serikat.

"Hal itu dimungkinkan. Dengan adanya sertifikasi dari negara yang berbeda, pesawat tersebut benar-benar bisa dipastikan aman," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (11/6/2013).

Untuk itu, dia menyesalkan langkah otoritas penerbangan Indonesia yang tidak memiliki gagasan untuk meminta second opinion. Jika saat itu ada sertifikasi lain di luar China, pesawat tersebut bisa dipastikan layak terbang. Namun, dia juga memaklumi bahwa saat itu kondisi Merpati sedang mendesak untuk segera mengoperasikan pesawat baru guna menunjang kegiatan operasionalnya.

"Di luar pesawat, juga ada faktor lain yang menyebabkan terjadinya kecelakaan. Bisa saja masalah teknisi, kemampuan pilot, hingga kru yang terlibat," lanjut Dudi.

Sebagaimana diketahui, setelah di Bandar Udara El Tari, Kupang, Nusa Tenggara Timur, satu lagi pesawat terbang MA-60 buatan China juga mengalami kecelakaan, di Myanmar, Senin (10/6/2013) siang waktu setempat. Pesawat turboprop ini overshoot ketika melakukan pendaratan, terhenti di luar bandara setelah menabrak semak belukar.

The Aviation Herald, Senin malam, melaporkan, pesawat terbang bernomor registrasi XY-AIP dan nomor penerbangan UB-309 terbang dari Bandar Udara Mawlamyine ke Bandar Udara Kawthaung, di Myanmar. Semua kursi di kabin, 60 kursi, terisi.

MA-60 buatan Xian Aircraft Industrial Corporation tersebut mendarat di landasan pacu 020 Bandar Udara Kawthaung, pada pukul 13.05 waktu setempat. Pesawat terus meluncur, baru berhenti 60 meter di depan ujung landasan setelah menabrak semak belukar dan pepohonan kecil.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    PTMP Tebar Dividen Rp 4,2 Miliar, Perdana Sejak IPO

    PTMP Tebar Dividen Rp 4,2 Miliar, Perdana Sejak IPO

    Whats New
    Apa itu NPWP? Ini Penjelasannya

    Apa itu NPWP? Ini Penjelasannya

    Work Smart
    Great Eastern Life Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 208 Miliar Sepanjang 2023

    Great Eastern Life Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 208 Miliar Sepanjang 2023

    Whats New
    Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

    Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

    Whats New
    Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

    Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

    Earn Smart
    Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

    Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

    Whats New
    Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

    Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

    Whats New
    Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

    Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

    Earn Smart
    KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

    KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

    Whats New
    Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

    Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

    Whats New
    Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

    Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

    Whats New
    Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

    Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

    Whats New
    Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

    Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

    Whats New
    Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

    Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

    Whats New
    Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

    Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com