Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih Baik Mobil Murah daripada CBU

Kompas.com - 19/09/2013, 11:04 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kalangan pengusaha menilai mobil murah ramah lingkungan atau low cost green car (LCGC) masih jauh lebih bagus daripada completely buid up (CBU), setidaknya karena mobil murah tidak memboroskan devisa negara.

"Kalau mobil murah itu ada baiknya buat kita daripada mobil-mobil mahal yang menghabiskan devisa kita," kata Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi, di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu malam (18/9/2013).

Meski mendukung adanya LCGC, Sofjan menambahkan, pemerintah perlu memperhatikan perbaikan infrastruktur jalan dan transportasi umum. Masalah di Indonesia saat ini adalah sangat minimnya dan buruknya infrastruktur jalan. Inilah yang memicu kemacetan.

"LCGC harus dibarengi dengan transportasi umum, seperti bus-bus dan lainnya, agar tidak banyak mobil pribadi. Ini yang bikin macet," kata dia.

Kementerian Perindustrian dalam kebijakannya berencana menerapkan pajak pertambahan nilai atas barang mewah (PPnBM) bagi CBU. Tujuannya adalah menurunkan importasi mobil mewah. "Kami sudah beri masukan ke Menkeu. Saat ini sudah harmonisasi," ujar Menteri Perindustrian MS Hidayat saat rapat dengan Komisi VI DPR RI, Rabu.

Hingga Oktober 2013, impor CBU mencapai 120.000 unit. Ini masih lebih rendah dari ekspor yang mencapai 10.000 unit mobil. Hidayat mengatakan, setidaknya ada 70.000 unit mobil impor yang layak dikenai tambahan PPnBM.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Pasar Kripto 'Sideways', Simak Tips 'Trading' untuk Pemula

Pasar Kripto "Sideways", Simak Tips "Trading" untuk Pemula

Earn Smart
Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com