Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inflasi September Diperkirakan 0,1 Persen

Kompas.com - 25/09/2013, 15:58 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonom Bank Danamon Anton Gunawan memerkirakan inflasi September akan mencapai 0,1 persen. NIlai ini lebih kecil dari inflasi Agustus lalu sebesar 1,12 persen.

"Kita memang masih menunggu data-data harian sampai akhir bulan. Tapi perkiraan saya, inflasi bulan ini akan mencapai 0,1 persen," kata Anton saat ditemui di Swiss-BelHotel Jakarta, Rabu (25/9/2013).

Anton menambahkan, inflasi September yang mulai rendah ini karena dampak dari kenaikan harga BBM bersubsidi sudah mulai reda. Bahkan kecenderungan kenaikan harga bahan pangan dan tarif dasar listrik (TDL) juga sudah mulai menurun hingga akhir tahun.

Anton menyoroti terkait inflasi yang melonjak beberapa bulan terakhir ini. Menurutnya hal  tersebut karena keterlambatan pemerintah dalam mengambil kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi. Ia menyebutkan, pengambilan keputusan yang terlambat ini justru menyebabkan harga pangan dan harga-harga lainnya juga merangkak naik. Hal inilah yang menyebabkan inflasi tahunan melonjak.

"Sebenarnya inflasi ini bukan sesuatu yang mengkhawatirkan. Soal inflasi yang tinggi ini, itupun terjadi gara-gara adjusment yang terlambat dari pemerintah soal kenaikan harga BBM. Tapi tahun depan ini akan kembali ke arah normal," jelasnya.

Untuk akhir tahun, Anton optimis inflasi akan berada di level 8,7-9,2 persen. Rentang tersebut dianggap aman karena telah memperhitungkan dampak penurunan harga barang yang ada.

"Kalau pemerintah memerkirakan inflasi akhir tahun mencapai 9,8 persen, itu terlalu tinggi. Sejak awal tahun dan pertengahan tahun ini kami sudah memprediksi bahwa inflasi tahunan hanya sekitar 8,7-9,2 persen," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Cara Cek Formasi CPNS 2024 di SSCASN | Prabowo soal Anggaran Makan Siang Gratis

[POPULER MONEY] Cara Cek Formasi CPNS 2024 di SSCASN | Prabowo soal Anggaran Makan Siang Gratis

Whats New
Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: 'Confirm' Disebabkan Internal 'Engine'

Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: "Confirm" Disebabkan Internal "Engine"

Whats New
Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com