Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Melemah lantaran BUMN Beli Dollar di Pasar "Spot"

Kompas.com - 09/10/2013, 19:06 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) menyatakan, salah satu faktor yang menambah tekanan terhadap rupiah adalah kurangnya pemanfaatan transaksi forward oleh pelaku pasar mata uang, khususnya perusahaan besar berstatus Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Difi Ahmad Johansyah mengatakan bahwa BI mendapati instrumen pasar valas domestik masih didominasi oleh transaksi spot atau transaksi valas tunai.

"Market share transaksi spot rata-rata mencapai 73 persen, diikuti transaksi swap sebesar 21 persen," kata Difi di Gedung Bank Indonesia, Rabu (9/10).

Dengan adanya payung hukum transaksi lindung nilai ini, diharapkan bank dan BUMN yang sebagian besar masih menggunakan transaksi spot, akan bisa beralih ke transaksi forward. Dengan demikian dapat mengurangi tekanan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.

Selama ini, banyak perusahaan milik negara yang enggan menggunakan transaksi forward dengan mekanisme lindung nilai lantaran adanya kekhawatiran menyebabkan kerugian negara apabila nilai tukar rupiah menguat setelah dilakukan hedging.

"Jika ternyata rupiah dapat menguat menjadi Rp 10.000 dibandingkan dengan saat melakukan transaksi misalkan Rp 11.000, maka tentu akan rugi. Nah, jangan sampai menjadi kerugian negara karena dilakukan oleh perusahaan BUMN. Mereka (BUMN) mau melakukan hedging sebenarnya. Tapi perlu payung hukum. Jangan sampai dikira melakukan aktivitas yang merugikan," jelas Difi.

Untuk menertibkan transaksi valas, hari ini BI merilis PBI No.15/8/PBI/2013 yang mengatur tentang Transaksi Lindung Nilai. (Dea Chadiza Syafina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com