Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aset BTPN Capai Rp 66,2 Triliun

Kompas.com - 24/10/2013, 09:48 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Hingga 30 September 2013, aset PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) tercatat senilai Rp 66,2 triliun. Angka ini mengalami kenaikan 17 persen dibanding 30 September 2012 yang sebesar Rp 56,5 triliun.

Direktur Utama BTPN Jerrry Ng mengatakan, pertumbuhan aset tersebut didorong pertumbuhan kredit sebesar 22 persen dan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 15 persen. Pertumbuhan penyaluran kredit itu didorong oleh program Daya, sebuah program yang menyasar pensiuan, pelaku usaha mikro dan kecil (UMK), termasuk masyarakat pra sejahtera produktif (mass market). Program itu tak hanya memberikan akses finansial tapi juga pelatihan dan pendampingan.

"Nasabah yang mempraktekkan pelatihan keuangan dalam mengelola usahanya, merasakan langsung manfaat pelatihan program Daya," ungkap Jerry dalam rilisnya, di Jakarta, Kamis (24/10/2013).

Ditopang program Daya, penyaluran kredit naik 22 persen year on year, dari Rp 37,08 triliun pada 30 September 2012, menjadi Rp 45,3 triliun pada 30 September 2013. Namun, meski mengalami kenaikan signifikan, BTPN mampu menjaga rasio kredit macet di level 0,37 persen, lebih positif dibanding tahun sebelumnya yang sebesar 0,39 persen.

Pencapaian aset menjadi Rp 66,2 triliun juga didorong kenaikan DPK. DPK yang dihimpun melalui program Sinaya hingga 30 September 2013 tercatat Rp 49,03 triliun, persen dari tahun lalu yang sebesar Rp 42,6 triliun.

Jerry mengatakan, masyarakat percaya, dengan menyimpan dana di BTPN Sinaya, selain mendapat tingkat pengembalian optimal, mereka juga memiliki kesempatan berkontribusi dalam memberdayakan masyarakat berpenghasilan rendah dan UMK. "Melalui BTPN Sinaya, BTPN menawarkan kesempatan kepada seluruh penabung dan deposan berpartispasi dalam misi memberdayakan jutaan mass market di Indonesia," jelasnya.

Sebagai informasi, sejak Januari hingga akhir September 2013 program Daya telah menjangkau 1.040.815 penerima manfaat, naik 25 persen dibanding periode sama tahun lalu yang tercatat sebanyak 832.986 penerima manfaat. Sementara itu, aktivitas yang digelar dalam sembilan bulan pertama 2013 naik 69 persen dibanding tahun lalu, dari 35.105 aktivitas menjadi 59.273 aktivitas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Pasar Kripto 'Sideways', Simak Tips 'Trading' untuk Pemula

Pasar Kripto "Sideways", Simak Tips "Trading" untuk Pemula

Earn Smart
Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com