Jika sebagian masyarakat mengenal rengginang berasal dari beras ketan, rengginang yang satu ini lain, berbahan dasar ubi kayu. Adalah Yatinah, yang sejak 2001 bereksperimen membuat camilan aseli Riau ini dari ubi kayu.
Perempuan paruh baya ini mengaku tak mengeluarkan modal besar mengawali bisnis “Mekar Sari”. Hanya butuh Rp 150.000, kata dia. Beberapa kilogram ubi kayu, cetakan, kompor minyak, dan bumbu-bumbu, cukup sebagai modal awal. Kini ia bisa mengantongi laba bersih hingga Rp 2.000.000 per bulan.
Awalnya, ibu empat orang anak ini hanya bisa memproduksi maksimal 5 kilogram ubi kayu perhari. Sekarang, meskipun masih tergolong industri rumah tangga, kapasitas produksinya sudah meningkat menjadi enam kali.
“Tapi memang kemarin pas suami saya masih ada, saya bikin sampai 40-50 kilogram. Tapi karena sekarang saya sudah sendiri, sehingga dari kupas, sampai jadi rengginang saya tangani sendiri,” imbuhnya.
Yatinah mula-mula memasarkan rengginang matang, di toko-toko tetangga kanan-kiri rumah. Awalnya, orang-orang ragu apakah rengginang ubi kayu seenak renggginang beras ketan, istilah orang Riau beras pulut.
Perlahan tapi pasti, orang-orang mulai menyukai rengginang olahan Yatinah. Ia pun mulai menitipkan rengginang tak hanya dalam plastik-plastik kecil berisikan 4 keping, namun juga dalam toples-toples besar berisikan 50 keping.
Yatinah pun mulai menerima order rengginang kering, untuk dijual kembali oleh para pemesan. Meski mengaku belum bisa memenuhi permintaan luar kota, beberapa pembeli dari Pasir Pengarean sudah sering mengambil Mekar Sari.
“Kaya kemarin itu kan sebetulnya pesenan banyak, 800 hampir 1.000 bungkus malah. Tapi karena waktunya hujan terus aku tidak bisa mengejarnya,” ungkap Yatinah menceritakan kendala produksi rengginang.
Healthy Sweet, Pemanis yang Enggak Bikin Diabetes
Masih rendahnya kesadaran orang akan resiko penyakit diabetes membuat Ardiansah Febrianto mengembangkan produk pemanis yang sekaligus berkhasiat sebagai pencegah diabetes. Awalnya, pada 2010 Ardi memproduksi gula aren berbahan dasar nira, sebagai pengganti gula berbahan dasar tebu dengan label Pam Fit. Namun rupanya, produk ini kurang diminati.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.