Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat Sebenarnya Bisa Dapatkan Gas Rp 36.000 Per 12 Kg

Kompas.com - 08/01/2014, 11:08 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com
 — Rumah tangga di Indonesia sebenarnya memiliki kesempatan untuk mendapatkan pasokan gas murah seiring naiknya harga elpiji 12 kilogram. Gas murah yang dimaksud adalah gas bumi yang keberadaannya cukup berlimpah di Indonesia.

Vice President Corporate Communication PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) Ridha Ababil menjelaskan, selama ini, harga gas bumi yang dipasok perseroan kepada pelanggan rumah tangga setara dengan Rp 3.000 per kg atau Rp 36.000 per 12 kg.

Menurutnya, PGN ingin sekali melayani pelanggan rumah tangga sehingga konsumen bisa mendapatkan bahan bakar yang jauh lebih murah. Namun, karena terbatasnya pasokan, PGN tak bisa melayani pelanggan rumah tangga dalam skala yang jauh lebih besar.

Hal ini tentu saja ironis karena sebagian besar gas dari Indonesia justru diekspor ke berbagai negara, terutama Jepang dan China. Sementara di dalam negeri, masyarakat harus mengeluarkan biaya yang jauh lebih mahal untuk membeli elpiji guna memenuhi kebutuhan rumah tangga.

Pemerintah berkali-kali berdalih bahwa konsumen dalam negeri belum siap memanfaatkan gas. Selain itu, infrastruktur dinilai belum memadai.

"Tanpa menyebutkan komitmen, kami sebenarnya siap memenuhi kebutuhan gas masyarakat. Tapi, ya kembali lagi, ada nggak pasokan gasnya?" ujar Ridha, Rabu (8/1/2014).

Sejauh ini, PGN telah memiliki pelanggan rumah tangga sebanyak 90.000 kepala keluarga yang tersebar di Medan, Palembang, Cirebon, Jawa Timur, Jakarta Timur, Bogor, dan Bekasi. Adapun sebagian besar konsumen gas PGN adalah segmen korporasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com