Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imlek Sudah Usai, Bagaimana dengan Harga Emas?

Kompas.com - 03/02/2014, 10:48 WIB

SINGAPURA, KOMPAS.com - Harga emas turun setelah membukukan kenaikan bulanan pertama sejak Agustus. Kenaikan harga emas terjadi di bulan Januari, seiring dengan naiknya pembelian fisik emas di Asia untuk kebutuhan Tahun Baru Imlek.

Lantas, bagaimana dengan harga emas setelah Imlek usai? Untuk harga emas berjangka turun 0,2 persen menjadi 1.242,15 dollar AS per ounce dan berada di posisi 1.244,48 dollar AS per ounce pada pukul 8:48 waktu di Singapura, Senin (3/2/2014). Harga emas naik 3,2 persen pada Januari karena ada kekhawatiran pasar negara memburuk.

Pasar emas di China kemungkinan akan menyalip India, yang tahun 2013 tercatat sebagai konsumen emas terbesar dunia.  Naiknya permintaan emas di China terjadi karena adanya perayaan Imlek, dan pasarnya libur sampai dengan 6 Februari yang akan datang.

Namun begitu, volume acuan kontrak di Shanghai Gold Exchange turun pada 30 Januari lalu menuju level terendah sejak Juni 2011. “Pasar Cina libur satu minggu, dan ini menjadi momentum untuk keluar dari pembelian fisik emas, " kata Edward Meir, analis INTL FCStone dalam sebuah catatan yang diberitakan Bloomberg hari ini.

Ia bilang, pasar saham global ada kemungkinan akan mengalami turbulensi pada bulan Februari. “Jika kondisi itu terjadi, ada kemungkinan harga emas akan naik. Tunggu saja waktunya,” jelas Meir.

Naiknya permintaan fisik emas di telah membantu harga emas dan naik dari level terendah enam bulan yang terjadi pada 31 Desember lalu.

Untuk harga emas pengiriman April naik 0,3 persen menjadi 1.243,80 dollar AS per ounce per ounce di Comex . Sedangkan harga perak turun 0,4 persen menjadi 19,1173 dollar AS per ounce. Sedangkan harga palladium ada di posisi harga 703,74 dollar AS per ons dari posisi 703,69 dollar AS pada 31 Januari lalu.  Sedangkan harga platinum turun 0,1 persen menjadi 1.375,50 dollar AS.(Asnil Bambani Amri)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com