Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyeksi, Penguatan Rupiah Belum Bisa Tahan Koreksi Lanjutan IHSG

Kompas.com - 25/02/2014, 08:55 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan diproyeksikan bergerak varaiatif pada perdagangan Selasa (25/2/2014). Koreksi atas indeks dimungkinkan berlanjut meski tren penguatan rupiah dapat menahan aksi jual saham di Bursa Efek Indonesia.

Pasar saham AS berbalik menguat dan mencapai rekor tertingginya seiring mencuatnya berita merger dan akuisisi RF Micro Devices Inc yang akan membeli TriQuint Semiconductor Inc senilai 1,6 miliar dollar AS.

Dini hari tadi WIB, indeks Dow Jones ditutup menguat 0,64 persen sementara indeks S&P 500 terapresiasi 0,62 persen. Di sisi lain, indeks saham di berbagai negara Asia pagi ini juga dibuka menguat. Indeks Nikkei 225 di Jepang tercatat naik 0,98 persen sedangkan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan menguat 0,39 persen.

Di pasar komoditas, harga minyak mentah WTI Crude Oil kembali naik 0,42 persen ke level 102,63 dollar AS per barel. Bertolak belakang dengan harga minyak, kontrak berjangka emas Comex terkoreksi 0,19 persen ke posisi 1.335,50 dollar AS per troy ounce.

Dari dalam negeri, aksi ambil untung melanda bursa domestik, menjelang pengumuman inflasi Februari 2014 dan neraca perdagangan Januari 2014 pada pekan depan. Sementara itu, penguatan rupiah dan aksi beli asing masih menjadi katalis yang menahan penurunan IHSG lebih lanjut.

Menurut Analis Teknikal Mandiri Sekuritas, IHSG yang di awal sesi kemarin sempat menguat, melakukan penetrasi terhadap Fibo retracement 161,8 persen selaku resistennya dan mulai mengalami tekanan di sesi kedua dan ditutup koreksi.

Kegagalan tersebut telah membuka peluang adanya koreksi lanjutan menuju kisaran rising gap 4.598- 4.613 selaku level support. Dead cross pada Stoch juga mengindikasikan aksi profit taking masih mendominasi pasar dan dikhawatirkan menjadi katalis negatif pergerakan indeks.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com