Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Profit Taking" Tenggelamkan IHSG Sebesar 70,57 Poin

Kompas.com - 18/03/2014, 16:16 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com
- Aksi profit taking atau ambil untung yang dilakukan pemodal domestik menenggelamkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (18/3/2014).

Di penghujung perdagangan, indeks melemah sebesar 70,57 poin atau -1,44 persen di posisi 4.805,61. Volume perdagangan mencapai 5,86 miliar lot saham senilai Rp 8 triliun. Pelemahan itu didorong oleh 222 saham yang diperdagangkan melemah pada hari ini. Sementara itu hanya 80 saham yang diperdagangkan menguat dan 76 saham stagnan.

Pelemahan disebabkan masifnya penjualan yang dilakukan oleh investor domestik. Hal ini membuat laju IHSG mengalami anomali, ketika pada saat yang sama bursa di kawasan Asia Pasifik sebagian besar menguat mengikuti reli Wall Street.

Saham-saham yang membebani laju indeks hari ini antara lain ASII (Rp 7.700), BBRI (Rp 9.700), BMRI  (Rp 9.725), SMGR (Rp 16.075) dan BBNI (Rp 5.050). Dari 10 indeks sektoral, hanya tiga yang tercatat menguat pada penutupan sore ini, yaitu agribisnis (0,09 persen), pertambangan (0,03 persen), dan perdagangan (0,03 persen).

Di luar itu, tujuh indeks sektoral mengalami pelemahan, yaitu industri dasar (-1,94 persen), aneka industri (-1,71 persen), konsumer (-2,62 persen), properti (-1,35 persen), infrastruktur (-1,11 persen), keuangan (-1,62 persen) dan manufaktur (-2,19 persen).

Dari regional, hampir sebagian besar bursa di kawasan Asia Pasifik menguat, mengikuti Wall Street. Indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,94 persen menjadi 21.583,5 dan indeks Nikkei Jepang juga menguat sebesar 0,94 persen di level 14.411,27.

Nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini mengalami penurunan tipis sebesar 0,09 persen menjadi Rp 11.282 per dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com