Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ardi Bakrie Marah Soal Iklan PDIP, Manajemen VIVA Mengaku Tak Tahu

Kompas.com - 08/04/2014, 15:50 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Direktur viva.co.id Anindra Ardiansyah Bakrie dikabarkan marah besar gara-gara munculnya iklan bakal calon presiden PDI Perjuangan Joko Widodo di laman viva.co.id menjelang pemilu legislatif.

Kemarahan itu dituangkannya melalui surat elektronik yang dikirim ke para petinggi redaksi situs berita tersebut.

Menanggapi kabar itu, Sekretaris Perusahaan PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) yang juga membawahi viva.co.id, Neil R. Tobing menyatakan bahwa dia belum secara resmi mendapatkan kabar tersebut.

"Namun saya kira tidak benar, Pak Ardi marah gara-gara iklan partai politik PDIP. Kami di sini berdagang, dan semua partai bisa beriklan di kami. Kalaupun ada mundur masal di jajaran redaksi viva.co.id, kami sampai saat ini juga belum mendapatkan surat resminya," ujar Neil saat berbincang dengan Kompas.com, Selasa (8/4/2014).

Dia mengklaim VIVA selama ini lebih banyak menayangkan partai politik di luar Partai Golkar. Hal itu semata-mata karena pertimbangan bisnis. "Beberapa waktu lalu kami dapat teguran dari otoritas penyiaran, dan itu bukan karena iklan Golkar, namun iklan partai lain," lanjutnya.

Terkait dengan mundurnya para petinggi redaksi viva.co.id, Neil menjelaskan hal itu karena yang bersangkutan akan mendirikan usaha sendiri yang juga terkait dengan pemberitaan.

"Pak Nezar (Nezar Patria) dan Pak Wens (Wenslaus Manggut, redaktur pelaksana) sudah mundur beberapa waktu lalu. Tapi untuk Pak Suwarjono (redaktur pelaksana) yang katanya mundur, itu kami belum mendapatkan kabar sampai saat ini," lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com