Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dana Investasi Ferdi Hasan Diganti

Kompas.com - 04/05/2014, 16:26 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com --
Upaya yang dilakukan presenter televisi Ferdi Hasan untuk mendapatkan kembali dana investasinya yang lenyap mulai berbuah. Salah satunya, PT Jaty Arthamas Rizky yang berjanji akan mengembalikan duit Ferdi senilai Rp 1,05 miliar.

Ditemui Kontan, Presiden Direktur PT Jaty Arthamas Rizky, Santi Mia Sipan, mengaku lega karena kisruh dana investasi dengan presenter kondang itu berakhir damai. Tak ingin ambil pusing, Jaty Arthamas bersedia mengembalikan dana investasi milik Ferdi Hasan.

Pengembalian dana investasi Ferdi di Jaty Arthamas senilai Rp 1,05 miliar itu dilakukan secara bertahap hingga lunas selama delapan bulan. Untuk pembayaran tahap pertama telah dituntaskan Santi kepada Ferdi, kemarin.

"Alhamdulillah sudah deal. Kami mengembalikan investasi Mas Ferdi secara bertahap setiap awal bulan," jelas Santi kepada Kontan.

Santi mengatakan, Jaty Arthamas akan mengembalikan seluruh dana investasi Ferdi Hasan plus sedikit tambahan dengan pertimbangan pertumbuhan investasi.

Sekadar mengingatkan, Ferdi Hasan mengaku rugi setelah berinvestasi di Jaty Arthamas. Ferdi berinvestasi di Jaty Arthamas atas saran lembaga perencana keuangan pimpinan Ligwina Hananto, QM Financial.

Ferdi berinvestasi di Jaty Arthamas terhitung sejak 16 Maret 2011. Kala itu, Ferdi mengambil tiga paket investasi pohon jati total seluas 31.000 meter persegi. Total duit investasi yang ditanamkan mencapai Rp 1,05 miliar.

Di tengah perjalanan, Ferdi menuntut pertanggungjawaban Santi lantaran lahan untuk penanaman pohon jati di daerah Jonggol, Jawa Barat, ternyata bersertifikat ganda. Karena masalah tersebut, Ferdi pun meminta dana investasinya kembali.

Masalah lahan

Kuasa Hukum Ferdi Hasan, Panji Prasetyo, mengatakan, kliennya memang tidak menginginkan Jaty Arthamas melanjutkan pengurusan sertifikat lahan pohon jati.

Ferdi hanya meminta dana investasinya dikembalikan. "Kami melihat ada iktikad baik dari Jaty Arthamas. Kami tunggu saja realisasinya," imbuh Panji.

Santi mengakui bahwa sertifikat lahan jati memang terkendala masalah teknis. Alasannya, terjadi penggantian kepala Badan Pertanahan Bogor (BPN) yang menangani sertifikat tanah tersebut.

"Saya sudah jelaskan dari awal bahwa sertifikat memakan waktu antara 1,5 tahun sampai 3 tahun, tapi Ferdi tidak sabar," kata dia.

Situasi makin sulit karena Kepala BPN Bogor sudah berganti empat kali sejak pengurusan sertifikat pertama kali.

Santi mengaku memiliki 10 investor yang merupakan klien QM Financial dengan investasi setiap investor sekitar Rp 500 juta. "Sejauh ini, klien kami yang lain tidak ada masalah," kata Santi. (Dina Farisah)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

Whats New
Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Whats New
3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

Whats New
Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Whats New
10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

Spend Smart
Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Spend Smart
Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Whats New
Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Whats New
Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Whats New
Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Earn Smart
Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Earn Smart
Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com