Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efisienkan Pengiriman Barang, Banyuwangi Gandeng Pelindo III

Kompas.com - 29/05/2014, 11:26 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Pemkab Banyuwangi menjalin sinergi dengan PT Pelabuhan Indonesia III (Pelindo III) untuk mengefisienkan sistem logistik untuk pengiriman barang melalui Pelabuhan Tanjung Wangi yang berada di kabupaten berjuluk The Sunrise of Java tersebut.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengaku sudah melakukan pertemuan bersama jajaran Pelindo III dan para pelaku usaha ekspor-impor yang ada di Banyuwangi. 

”Kami duduk bareng, sama-sama dorong efisiensi sistem logistik yang ada, biar pengiriman barang jadi lebih lancar. Ini penting karena distribusi barang menentukan daya saing dunia usaha. Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 sudah di depan mata, karena itu sistem logistik ini harus dibenahi. Ini sangat menentukan daya saing dunia usaha Banyuwangi,” ujar Bupati Anas saat dikonfirmasi Kompas.com.

Anas mengatakan, banyak aspek yang menjadi perhatian bersama untuk mengefisienkan biaya logistik di Pelabuhan Tanjung Wangi, Banyuwangi. Di antaranya adalah belum sinergisnya pelaku usaha (eksportir-importir) dengan pelaku usaha transportasi laut.

”Kan banyak faktor pembentuk sistem logistik. Ada customs peformance, kualitas infrastruktur, dan waktu pengiriman barang. Saya cek di lapangan ada problem akses jalan dari dan ke daerah sekitar Pelabuhan Tanjung Wangi yang kurang mendukung untuk beban petikemas. Nah, dalam hal ini, pemda bisa fasilitasi seperti apa, akan dimatangkan dalam waktu dekat,” ujar Anas.

Anas menambahkan, selama ini belum ada data faktual terkait aktivitas ekspor-impor di Banyuwangi, karena memang banyak pelaku usaha yang mengekspor barangnya lewat Surabaya karena terminal petikemas di Banyuwangi yang dinilai belum memadai.

”Banyak pelaku usaha dari Banyuwangi yang mengekspor lewat Surabaya dan Gresik. Dengan sinergi dengan Pelindo III dan perbaikan-perbaikan, nanti cukup ekspor lewat Banyuwangi saja, bisa lebih efisien,” tuturnya.

Sementara itu General Manager Pelabuhan Tanjung Wangi, Bangun Swastanto, mengatakan, beberapa pembenahan akan dilakukan di pelabuhan tersebut. Di antaranya adalah pemanjangan dermaga dari posisi saat ini 518 meter menjadi 668 meter. Pemanjangan dermaga akan dilakukan mulai tahun ini.

”Juga akan dibangun integrated area yang akan memudahkan pelaku usaha dalam melakukan aktivitas perdagangan melalui pelabuhan ini. Total pengembangan ini menelan Rp 80 miliar,” ujarnya.

Dia berjanji akan meningkatkan kualitas pelayanan sehingga waktu tunggu bongkar muat (dwelling time) di Pelabuhan Tanjung Wangi bisa ditekan lagi dari 7 hari menjadi 3 hari.

"Kita akan atur manajemen bongkar kapalnya. Akan kita hitung waktu yang dibutuhkan perkapal untuk bongkar muat, yang melebihi waktu kita geser," ujar Bangun.

Bangun juga mengungkapkan jika Pelabuhan Tanjung Wangi ke depan sangat prospektif seiring makin berkembangnya kawasan timur Jawa. Kedalaman pelabuhan ini sudah alami, mencapai 14 low water spring (LWS) sehingga bisa disandari kapal besar.

Pelabuhan Tanjung Wangi juga sudah memiliki sejumlah fasilitas pendukung kegiatan petikemas. Di antaranya container yard (CY) impor berkapasitas 148 Teus, CY ekspor 156 Teus, dan CY domestik 166 Teus. Arus kapal di pelabuhan tersebut terus meningkat dari 2,8 juta GT (gross tonnage) pada 2011 menjadi 3,7 juta GT pada 2013. Arus barang melonjak dari 943.000 ton pada 2011 menjadi 1,62 juta ton pada 2013.

“Ke depan dengan sinergi semua pihak dan kemajuan Banyuwangi, aktivitas bongkar-muat akan terus naik. Pelindo III akan memberikan pelayanan terbaik bagi pelaku usaha,” kata Bangun.

Dari hasil pertemuan dengan stakeholders ekspor-impor di Banyuwangi tersebut juga muncul kesepakatan untuk memberi insentif dengan memotong sampai 50 persen dalam hal biaya tambat dan biaya labuh. Langkah ini dimaksudkan sebagai stimulus agar gairah bongkar-muat di pelabuhan tersebut makin meningkat.

"Biaya labuh yang biasanya Rp 80/GT/10 hari kita bebaskan, dan biaya tambat kita potong hingga 50 persen. Kami juga akan diskon biaya handling," kata Bangun.

Data menunjukkan, volume ekspor barang-barang dari Banyuwangi yang diekspor ke luar negeri mencapai 49.651 ton per tahunnya. Komoditinya antara lain perikanan dan hasil laut yang sebesar 28.000 ton, pertanian dan perkebunan 16,8 ribu ton, sisanya kerajinan tangan dan furniture.

Dengan tujuan ekspor terbesar ke negara-negara Asia sepert Jepang, Cina, Korea, Taiwan. Disusul pengiriman ekspor ke Eropa antara lain Jerman, Italia, Prancis dan juga pengiriman beberapa komoditas ke Amerika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com