Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT KAI Perbesar Angkutan Barang

Kompas.com - 30/05/2014, 09:45 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (KAI) sudah tidak lagi fokus di angkutan penumpang. Perusahaan moda transportasi massal ini berencana memperbesar kontribusi pendapatan dari angkutan barang hingga sebesar 60 persen terhadap total pendapatan. Sisanya, barulah ditargetkan dari angkutan penumpang.

Target porsi tersebut berkebalikan dengan historikal pendapatan KAI selama ini. "Saat ini, pendapatan kami yang 60 persen masih penumpang dan 40 persen barang, kelak akan diubah sebaliknya," kata Kurniadi Atmosasmito, Direktur Keuangan KAI kepada KONTAN beberapa waktu lalu.

Sebenarnya, rencana ini sudah disiapkan KAI sejak dua tahun yang lalu. Tak heran jika perusahaan ini mengalokasikan dana belanja modal jumbo hingga Rp 7,2 triliun khusus untuk mengembangkan bisnis angkutan barang. Ini adalah belanja modal untuk kurun 2012-2014 ini.

Tanpa merinci alokasi per tahun, Kurniadi menyatakan, dana  tersebut akan digunakan untuk belanja kereta barang dan infrastruktur. KAI berniat menambah kereta barang di dua lokasi.

Pertama, berbelanja 600 kereta angkutan batubara, termasuk mengembangkan dua jalur ganda kereta batubara di Sumatra. Rencananya, jalur Tanjung Enim Baru – Tarahan akan dikembangkan untuk angkutan batubara Bukit Asam. Adapun jalur Tanjung Enim Baru - Simpang – Kertapati dikembangkan untuk angkutan batubara perusahaan swasta.

Kedua, berbelanja 1.200 gerbong kereta barang baru di Jawa. Pilihan KAI untuk belanja ribuan gerbong kereta barang ini dalam rangka menyambut pengoperasian rel ganda Jakarta-Surabaya yang pembangunannya hampir rampung.

"Pengoperasian jalur ganda Jakarta-Surabaya ini sangat ditentukan oleh selesainya pembangunan fisik oleh pihak Kementerian," imbuh Kurniadi.

Bukan tanpa alasan KAI membidik angkutan barang. Meski tren harga batubara sedang melempem, perusahaan ini masih meyakini batubara adalah sektor yang menjanjikan pendapatan menggiurkan di angkutan barang.

KAI juga mengaku volume pengangkutan batubara selama ini tetap bertumbuh. Perusahaan ini juga meyakini masih banyak mitra bisnisnya yang membutuhkan angkutan batubara.

"Masak kami investasi tapi tidak ada yang diangkut?" kata Kurniadi mencoba meyakinkan, jika investasi besar KAI tak akan sia-sia.

Kurniadi lantas memberi contoh salah satu mitranya yakni PT Bukit Asam (Persero) Tbk. Perusahaan tambang plat merah ini bakal menambah kapasitas angkutan batubara dari 10 juta ton per tahun menjadi 18 juta per tahun di tahun 2014.

KAI pun menargetkan hingga akhir tahun 2014, total angkutan barangnya bisa mencapai 30 juta ton-40 juta ton. Dus, perusahaan ini berharap pendapatan angkutan barang tahun ini bisa naik 43 persen dari tahun lalu, menjadi sebesar Rp 5,4 triliun. (RR Putri Werdiningsih)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah Melemah terhadap Dollar AS, Sri Mulyani: Lebih Baik dari Baht hingga Ringgit

Rupiah Melemah terhadap Dollar AS, Sri Mulyani: Lebih Baik dari Baht hingga Ringgit

Whats New
5 Minimal Saldo BRI untuk Tarik Tunai ATM Sesuai Jenis Tabungannya

5 Minimal Saldo BRI untuk Tarik Tunai ATM Sesuai Jenis Tabungannya

Spend Smart
Seleksi CPNS 2024 Dimulai Juni-Juli, Masih Ada 4 Instansi Belum Mengisi Rincian Formasi

Seleksi CPNS 2024 Dimulai Juni-Juli, Masih Ada 4 Instansi Belum Mengisi Rincian Formasi

Whats New
[POPULER MONEY] Indonesia Selangkah Lebih Dekat Gabung Klub Negara Maju | Pesan Bea Cukai ke 'Jastiper'

[POPULER MONEY] Indonesia Selangkah Lebih Dekat Gabung Klub Negara Maju | Pesan Bea Cukai ke "Jastiper"

Whats New
XL Axiata Ubah Susunan Direksi dan Komisaris

XL Axiata Ubah Susunan Direksi dan Komisaris

Whats New
Ketidakpastian Global Percepat Adopsi 'Blockchain'

Ketidakpastian Global Percepat Adopsi "Blockchain"

Whats New
XL Axiata Bakal Tebar Dividen Rp 635,55 Miliar

XL Axiata Bakal Tebar Dividen Rp 635,55 Miliar

Whats New
Instansi Pemerintah Diminta Segera Selesaikan Rincian Formasi ASN 2024

Instansi Pemerintah Diminta Segera Selesaikan Rincian Formasi ASN 2024

Whats New
Starlink Segera Beroperasi di RI, Telkom Tak Khawatir Kalah Saing

Starlink Segera Beroperasi di RI, Telkom Tak Khawatir Kalah Saing

Whats New
Pandu Sjahrir Ungkap Tantangan Industri Batu Bara, Apa Saja?

Pandu Sjahrir Ungkap Tantangan Industri Batu Bara, Apa Saja?

Whats New
Dukung Efisiensi Energi dan Keberlanjutan, Pupuk Kaltim 'Revamping' Pabrik Tertua

Dukung Efisiensi Energi dan Keberlanjutan, Pupuk Kaltim "Revamping" Pabrik Tertua

Whats New
Seleksi Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN 2024 Digelar Juni

Seleksi Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN 2024 Digelar Juni

Whats New
Indodax: Pencucian Uang dengan Aset Kripto Mudah Dilacak

Indodax: Pencucian Uang dengan Aset Kripto Mudah Dilacak

Whats New
Penjualan iPhone Anjlok Hampir di Seluruh Negara di Dunia

Penjualan iPhone Anjlok Hampir di Seluruh Negara di Dunia

Whats New
Menpan-RB Pastikan Seleksi CPNS 2024 Bebas Joki dan Titipan Pejabat, Ini Alasannya

Menpan-RB Pastikan Seleksi CPNS 2024 Bebas Joki dan Titipan Pejabat, Ini Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com