Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkeu: PPnBM Ponsel Impor Masih Wacana

Kompas.com - 04/06/2014, 07:38 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro membantah bahwa pemerintah akan segera menerapkan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) terhadap telepon seluler impor, karena hal tersebut tidak pernah menjadi pembicaraan serius.

"Itu suratnya tidak pernah ada, karena hanya wacana. Kenapa itu diangkat seolah-olah jadi kebijakan," katanya saat ditemui di Jakarta, Selasa.

Bambang mengatakan wacana pengenaan pajak tersebut, telah menyebabkan nilai impor telepon seluler meningkat tajam pada April sehingga neraca perdagangan tercatat defisit mencapai sebesar 1,96 miliar dollar AS.

"Itu yang bikin defisit trade balance kita dan rupiah jadi lemah," ujarnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia selama April 2014 defisit 1,96 miliar dollar AS, yang merupakan selisih nilai total ekspor sebesar 14,29 miliar dollar AS, dan total impor senilai 16,29 miliar dollar AS.

Impor nonmigas terbesar disumbangkan oleh mesin dan peralatan mekanik sebesar 2,34 miliar dollar AS serta mesin dan peralatan listrik senilai 1,64 miliar dollar AS, yang utamanya berasal dari Jepang, Korea Selatan dan Singapura.

"Tingginya impor didorong melonjaknya permintaan terhadap mesin dan peralatan mekanik. Peralatan elektronik seperti ponsel dan tablet menjadi pemicunya," kata Kepala BPS Suryamin.

Suryamin menduga tingginya permintaan telepon seluler dan tablet, terkait dengan rencana pemerintah untuk menaikkan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM), terhadap komoditas yang selama ini dominan menjadi salah satu penyumbang impor terbesar Indonesia itu.

Telepon seluler menjadi komoditas dengan nilai impor terbesar kedua setelah komponen minyak dan gas bumi (migas). Sedangkan dalam kelompok nonmigas, telepon seluler yang merupakan barang konsumsi ini, berada di urutan teratas.

Secara akumulatif Januari-April 2014, total nilai impor mesin dan peralatan mekanik telah mencapai sebesar 8,58 miliar dolar AS serta mesin dan peralatan listrik tercatat senilai 6,08 miliar dolar AS, atau tertinggi diantara komoditas nonmigas lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com