Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Tak Berani Kelola Sendiri Sumber Daya Mineral?

Kompas.com - 27/06/2014, 11:00 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com –Ekonom senior INDEF, Ahmad Erani Yustika menilai Indonesia belum memiliki kedaulatan energi. Indikasinya, penguasaan domestik dalam hal ini BUMN terhadap sumber daya mineral yang dimiliki masih minim. 

“Sampai hari ini tidak ada yang mau menyentuh itu. Seakan-akan kalau disentuh negara ini akan terguncang,” katanya kepada wartawan, ditemui usai seminar Kajian Tengah Tahun INDEF 2014, di Jakarta, Kamis (26/6/2014).

Dia mengatakan, agak susah dipahami jika pemerintah tidak berani menghentikan kontrak karya yang sudah selesai. Seharusnya, menurut Erani, kontrak karya yang sudah selesai tidak boleh diperpanjang.

“Renegosiasi kontrak karya tidak diperpanjang, itu yang rasional,” katanya.

Erani pun meminta pemerintah mendatang untuk mencari formula kebijakan paling rasional untuk melindungi public interest. Caranya adalah dengan menyiapkan kelembagaan yang paling lengkap. Dengan begitu pemerintah mendatang tidak akan lemah didikte korporasi.

“Namanya pelaku ekonomi, akan memperjuangkan kepentingannya. Tapi tidak boleh kepentingan pemerintah didikte oleh kepentingan kelompok pribadi dunia usaha,” ujar mantan moderator debat capres-cawapres 2014 itu.

Terkait soal renegosiasi kontrak PT Freeport Indonesia, Erani menuturkan hal tersebut terpisah dari urusan perpanjangan. “Dia akan habis 2021, ya selesai saja,” katanya.

Pemerintah, masih harus berjuang untuk mendapatkan royalti yang adil dari Freeport. “Mereka masih punya 6 tahun lagi, ada renegosiasi supaya royalti mereka sesuai dengan aturan,” ujarnya.

Sementara itu ditanya soal kandidat mana yang dinilainya lebih mungkin melakukan harapan tersebut, Erani menuturkan keduanya sudah ada kesadaran arah ekonomi ke depan harus sesuai konstitusi.

“Tapi saya enggak bisa mengatakan optimistis atau enggak. Tapi mereka menawarkan (visi-misi). Kita sebagai warga negara berhak menagihnya ketika mereka terpilih,” katanya.

baca juga: 
Bila Sabar, Indonesia Bisa Ambil Alih 100 Persen Saham Freeport
Prabowo: Freeport Bisa Kita Pertahankan...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com