Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OJK Antisipasi Membanjirnya Pemodal Asing di Industri Keuangan

Kompas.com - 04/08/2014, 22:07 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan mulai diberlakukan pada tahun 2015 mendatang. Selain kebanjiran produk asing dari sesama negara anggota ASEAN, Indonesia juga akan menjadi sasaran investasi industri keuangan dari negara-negara se-kawasan.

Jika tidak dilindungi, diatur, dan dikembangkan dengan baik, maka bukan hal mustahil pelaku industri keuangan domestik akan kalah bersaing dengan para "pendatang" tersebut. Kemudian, sebagai regulator, bagaimana Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melindungi para pelaku industri keuangan domestik?

"Pertama, positif ya orang melihat prospek ekonomi kita sehingga mereka tertarik untuk berinvestasi. Itu mdoal dasar ekonomi maju. Yang kedua, kita sebagai negara yang terbuka tentu saja kita bisa lihat dan selektif, terutama di sektor keuangan. Apa yang belum dan sudah kuat," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad di kantornya, Senin (4/8/2014).

Muliaman mengatakan bahwa pihaknya akan memprioritaskan sektor industri keuangan yang dirasa belum kuat. Ia memberi contoh terkait pendalaman pembiyaan perumahan dan industru keuangan syariah. OJK akan melihat sektor-sektor yang harus diperkuat guna menciptakan industri keuangan yang kuat pula.

"Ini menjadi penting agar terjadinya persaingan di industri keuangan agar biaya bisa turun. Karena akses yang mudah tanpa disertai penurunan harga seperti suku bunga dan lainnya tak ideal," jelas Muliaman.

OJK, kata dia, pada dasarnya menginginkan industri keuangan yang membuka akses keuangan yang lebih mudah. Akan tetapi, OJK juga ingin meningkatkan efisiensi dengan mendorong persaingan yang lebih terbuka. Sehingga, perlu dicari mekanisme yang konstruktif antara lembaga keuangan besar, kecil, hingga mikro.

"Mulai tahun depan OJK sudah harus mengawasi lembaga keuangan mikro. Kita juga sedang memkirkan bagaimana BPD dan BPR itu. Semua sedang kita lihat agar nantinya kehadiran inevstor asing baik di pasar modal betul-betul memberikan kontribusi positif," ujar Muliaman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PTMP Tebar Dividen Rp 4,2 Miliar, Perdana Sejak IPO

PTMP Tebar Dividen Rp 4,2 Miliar, Perdana Sejak IPO

Whats New
Apa itu NPWP? Ini Penjelasannya

Apa itu NPWP? Ini Penjelasannya

Work Smart
Great Eastern Life Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 208 Miliar Sepanjang 2023

Great Eastern Life Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 208 Miliar Sepanjang 2023

Whats New
Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Whats New
Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Earn Smart
Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Whats New
Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com