Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada 3.500 KUD yang Tidak Aktif di Indonesia

Kompas.com - 19/08/2014, 11:43 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Kementerian Koperasi dan UKM mencatat sejak lima tahun silam, jumlah koperasi terus mengalami peningkatan, di kisaran 5-7 persen. Peningkatan paling tinggi terjadi pada 2012-2013 mencapai 11 persen.

Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengambangan Usaha Kemenkop dan UKM, Braman Setyo menuturkan, data terakhir Juni 2014, jumlah koperasi mendekati 207.630 unit. Sayangnya, pertumbuhan yang cepat ini ternyata semu.

“Masih banyak koperasi yang tidak aktif, meski tumbuhnya cepat. Yang tidak aktif ada 20 persen dari 207.630,” kata Braman dalam diskusi bertajuk “Dirgahayu HUT RI ke-69: Koperasi untuk Kesejahteraan Sosial” di Jakarta, Selasa (19/8/2014).

Atas dasar itu, Kementerian Koperasi dan UKM sepanjang 2012-2017 mengadakan program revitalisasi koperasi. Braman menegaskan, program revitalisasi koperasi saat ini masih dikonsentrasikan pada Koperasi Unit Desa (KUD). Hingga saat ini ada sekitar 10.300 unit KUD.

Adapun jumlah KUD yang tidak aktif sebanyak sekira 3.500 unit. “Tentu fokus kami untuk merevitalisasi 3.500-an yang tidak aktif,” kata dia.

Ada empat aspek revitalisasi KUD. Pertama terkait aspek kelembagaan yakni dengan cara reaktivasi. Kedua terkait aspek pembayaran, yakni dengan penguatan permodalan KUD. Ketiga, aspek usaha, pemerintah mendorong KUD untuk bererak di sektor pangan dan pertanian. Keempat, aspek kebijakan, di mana merupakan otoritas dari Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com