Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Instrumen Valas Syariah Diminati Investor

Kompas.com - 21/08/2014, 10:44 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com -
Bank Indonesia (BI) mulai melelang term deposit (TD) valuta asing (valas) untuk bank syariah, Rabu (20/8/2014). Pada lelang perdana ini, banyak pelaku pasar yang berminat menyimpan valas di BI, tercermin dari kelebihan permintaan lelang alias oversubscribed

BI mencatat, jumlah penawaran yang masuk tercatat sebesar 89 juta dollar AS, melebihi dari target lelang sebesar 70 juta dollar AS.

BI memutuskan memenangkan seluruh penawaran yang masuk, dengan rincian tenor 1 minggu sebesar 34 juta dollar AS, kemudian untuk tenor 2 minggu sebesar 42 juta dollar AS, serta tenor 1 bulan sebesar 13 juta dollar AS.

Adapun tingkat imbal hasil TD valas syariah ini mengacu kepada rata-rata tertimbang tingkat bunga hasil lelang TD valas konvensional saat ini, sebesar 0,13 persen untuk tenor 1 minggu, 0,14 persen untuk tenor 2 minggu, dan 0,16 persen untuk tenor 1 bulan.

Filianingsih Hendarta, Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter BI mengatakan, lelang ini untuk memenuhi kebutuhan instrumen bagi bank syariah. Adapun, potensi penempatan TD valas mencapai  200 juta dollar AS-300 juta dollar AS. "Penetapan lelang ini sesuai dengan keseimbangan pasokan dan kebutuhan dana valas di pasar," kata Filianingsih, kepada KONTAN.

Peter Jacob, Direktur Departemen Komunikasi BI menambahkan, penerbitan TD valas syariah akan melengkapi outlet pengelolaan likuiditas valas. di tengah belum berkembangnya instrumen valas syariah pada pasar uang syariah. Lanjutnya, bertambahnya pilihan instrumen pengelolaan likuiditas valas. "Diharapkan dapat meningkatkan peran perbankan syariah dalam membiayai pertumbuhan ekonomi," kata Peter.

Achmad K Permana, Direktur Unit Usaha Syariah Bank Permata, mengatakan, pihaknya tidak ada rencana menempatkan dana valas di TD valas syariah, karena perusahaan membutuhkan dana syariah yang besar untuk menyalurkan pembiayaan syariah. Misalnya, portofolio pembiayaan valas mencapai 30 persen terhadap total pembiayaan Bank Permata Syariah.

Lanjutnya, imbal hasil pada TD valas syariah BI belum tentu menjadi pertimbangan bank dalam menempatkan dana valas, karena imbal hasilnya tidak akan lebih besar dari perolehan margin dari pembiayaan yang mencapai 6 persen-7 persen. "Returnya TD valas itu bawah pembiayaan, maka kami akan lebih memilih menggunakan dana valas untuk pembiayaan syariah," kata Permana. (Nina Dwiantika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com