Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangkitnya Ekonomi Kreatif Indonesia

Kompas.com - 24/08/2014, 15:28 WIB

Ekonomi kreatif sangat penting bagi Indonesia dan dunia karena perkembangannya yang pesat. Menurut penelitian terbaru UNESCO dan UNDP, bukan hanya dampak yang besar terhadap pendapatan, penciptaan lapangan kerja, dan nilai ekspor, ekonomi kreatif juga berkontribusi penting terhadap kesejahteraan dan pembangunan berkelanjutan.

Dalam kesempatan itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu mengharapkan masyarakat dapat melihat dan merasakan langsung kemajuan konkret dari ekonomi kreatif Indonesia.

Pertumbuhan yang cukup signifikan dari sektor industri kreatif, tentunya menjadi pendorong yang menggembirakan bagi pemerintah untuk terus memberikan dukungan.

Angka sementara pencapaian ekonomi kreatif 2013 (data BPS, statistik ekonomi kreatif 2013) menyatakan sektor ini pertumbuhannya mencapai 5,76 persen, di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,74 persen. Kontribusi ekonomi kreatif terhadap PDB Indonesia mencapai Rp 642 triliun, atau 7 persen dari angka nasional.

Sub-sektor ekonomi kreatif yang memberikan sumbangan yang terbesar adalah kuliner dan fashion dengan nilai masing-masing Rp 209 triliun (32,5 persen) dan Rp182 triliun (28,3 persen).

"Pertumbuhan ekonomi kreatif saat ini berada di atas pertumbuhan rata-rata nasional. Kenaikan juga diperlihatkan dari nilai PDB Ekonomi Kreatif sebesar Rp 642Triliun atau naik 7 persen dibanding tahun sebelumnya," tambah Mari seperti dikutip Antara.

Sudah pasti nagka-angka yang disebutkan Mari itu belum menyangkut perolehan pendapatan yang diraih oleh anak-anak muda yang bekerja secara kreatif mandiri seperti dilakukan oleh Tika Maniar, Arie Kurniawan, Arfi'an Fuadi dan ribuan anak muda kreatif lain.

Mari Pangestu menegaskan, para pekerja kreatif yang tersebar di seluruh penjuru nusantara perlu dipertemukan sehingga lahirlah komunitas kreatif.

Oleh sebab itu, dapat dimengerti jika kegiatan seperti ICP bukan ajang pamer atau bazaar, melainkan sebuah acara yang dikemas untuk mempertemukan orang dan komunitas kreatif untuk menciptakan kolaborasi dan jejaring.

Acara yang menggandeng 17 Kementerian dan Lembaga ini dikemas dalam berbagai kegiatan, yaitu pameran, konvensi, seni pertunjukan, anjungan dan aneka lomba diharapkan akan dapat membuka wawasan dan menambah pengetahuan mengenai ekonomi kreatif yang nantinya akan memperkuat gerakan masyarakat untuk terus mengembangan ekonomi kreatif di Indonesia.

Menurut sumber Kementerian Pariwista dan Ekonomi Kreatif, seluruh kegiatan ICP diciptakan dengan kesan Kota kreatif, dimana upaya pengembangan kota kreatif merupakan menjadi salah satu fokus pengembangan ekonomi kreatif Indonesia. Kegiatan itu didorong oleh dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tahun ini, dengan memilih Yogyakarta, Solo, Bandung dan Pekalongan sebagai kota kreatif yang akan diajukan ke UNESCO.

Dengan semakin banyaknya pekerja ekonomi kreatif di Tanah Air, kebangkitan ekonomi kreatif di masa mendatang kian menjanjikan dan situasi ini akan disyukuri kabinet mendatang karena pemerintah tak perlu pusing menyediakan lapangan kerja bagi tenaga kreatif sekaligus inovatif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com