Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Perusahaan yang Belum Menjadi Anggota BPJS

Kompas.com - 09/09/2014, 11:35 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com -
Akhir tahun 2014 adalah batas terakhir bagi perusahaan untuk mendaftarkan seluruh pekerjanya untuk menjadi peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Namun sampai saat ini banyak perusahaan belum juga mendaftarkan pekerjanya.  

Catatan BPJS Kesehatan, jumlah pegawai swasta, BUMN dan lainnya, yang terdaftar sebagai anggota BPJS Kesehatan hanya 9,8 juta peserta, jauh dari jumlah tenaga kerja di Indonesia saat ini. 

Untuk mendorong agar perusahaan segera mendaftarkan pekerjanya, BPJS Kesehatan akan memeriksa perusahaan yang sudah mendaftar maupun perusahaan yang belum mendaftar, mulai awal tahun depan.

"Kami akan membentuk tim di tingkat pusat dan daerah untuk memeriksa perusahaan," kata  Purnawarman Basundoro, Direktur Hukum, Komunikasi dan Hubungan Antar Lembaga BPJS Kesehatan, saat berkunjung ke KONTAN, beberapa waktu lalu. 

Pemeriksaan tersebut bertujuan untuk memastikan setiap pekerja di perusahaan memang telah terdaftar di BPJS Kesehatan. Jika belum terdaftar, BPJS Kesehatan akan minta penjelasan kepada perusahaan dan meminta perusahaan segera mendaftarkan pekerjanya. 

Dalam pemeriksaan ini pula, BPJS Kesehatan akan memastikan setiap perusahaan tidak mengakali data pendaftarannya. "Jangan sampai perusahaan hanya mendaftarkan sebagian karyawannya   yang rawan sakit karena bisa merugikan kami," kata Purnawarman. 

Banyaknya perusahaan yang belum mendaftarkan pekerjanya karena menganggap masih ada masalah tentang manfaat asuransi. "Terutama bagi perusahaan menengah besar," tutur Hariyadi Sukamdani, Wakil Ketua Umum Kadin bidang Fiskal, Moneter, dan Publik.

Problemnya, perusahaan telah ikut dalam asuransi kesehatan swasta dengan manfaat yang lebih baik daripada BPJS Kesehatan. Hariyadi mengklaim keberatan ini diungkapkan oleh karyawan sendiri, bukan manajemen perusahaan.

"Meski katanya BPJS Kesehatan telah bekerjasama dengan asuransi swasta, kami harus periksa lagi," kata Hariyadi. Dia berharap penundaan waktu pendaftaran selama satu tahun. (Adi Wikanto, Umar Idris)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com