Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengecilkan Arti Kekayaan

Kompas.com - 10/10/2014, 09:09 WIB

Ryan Filbert

KOMPAS.com - Beberapa waktu yang lalu, saya mengadakan sebuah seminar, di mana saya  adalah pembicara pertama yang membahas soal mindset.

Lalu, kami pun tiba di sebuah topik yang membahas mengenai kekayaan. Saya  kemudian mengajukan sebuah pertanyaan kepada para peserta di seminar saya,  “Anda pilih mana, kaya raya atau sehat walafiat hingga tua?”

Banyak sekali yang menjawab memilih sehat walafiat hingga tua, dan sangat  sedikit yang memilih kaya raya, karena tentunya mereka berpikir, “Buat apa  kaya raya tapi sakit-sakitan?” Apakah Anda juga berpikir seperti itu?

Ya, kadang dalam hidup, kita harus memilih di antara dua pilihan. Dan lucunya,  meski saya tidak pernah memerintahkan Anda untuk memilih satu dan  membuang yang lainnya, Anda tetap hanya memilih satu dari dua pilihan, yang  sebenarnya berhubungan erat.

Apabila Anda hanya memilih sehat, sedangkan Anda masih memiliki tanggungan  dalam hidup, maka Anda bisa saja mengalami masalah keuangan nantinya. Selain  itu, sebuah artikel yang ditulis dalam Majalah Kesehatan di Desember 2010  menyebutkan bahwa stres adalah sumber dari penyakit ringan hingga parah,  mulai dari sakit kepala, darah tinggi, hingga kanker!

Di sisi lain, percaya bahwa lebih baik memiliki uang tapi sakit-sakitan juga  merupakan pemikiran yang sangat salah Bukankah dengan uang Anda justru  bisa melakukan general check up secara rutin, mengonsumsi makanan organik  yang sehat, atau bahkan berolahraga secara teratur?

Ya! Seharusnya kita memilih pilihan kaya dan sehat, bukan hanya memilih salah satunya. “Mengapa saya gak kaya-kaya?, Padahal saya sudah menjalankan hidup dengan  baik dan benar.”

Tidak jarang kita menemukan kata-kata tersebut disekitar kita  bahkan mungkin pernah terpikirkan oleh diri sendiri. Rupanya, banyak sekali  pemahaman di dunia yang membuat kita mengecilkan arti uang. Yang artinya  secara tidak langsung kita menolak uang dekat dengan kita.

Apa saja contohnya?
1. Uang adalah sumber dari segala...
Silakan Anda melanjutkan kata-kata tersebut. Bila Anda menjawab  sumber dari segala masalah, maka saya dengan senang hati menerima semua uang Anda, dan dengan itu, Anda tentunya akan terbebas masalah.  Namun nyatanya, tidak punya uang justru menimbulkan masalah yang  lebih besar, betul?

2. Tidak perlu banyak uang asalkan memiliki kebahagiaan
Apakah Anda berpikir seperti itu? Sebenarnya hal ini sama seperti  masalah sehat dan kaya tadi. Bukankah dengan banyak uang, Anda bisa  lebih bahagia, dan bisa bergabung dengan filantropi kelas dunia yang  membagikan kekayaannya dan membantu banyak orang?

3. Cucilah tangan Anda setelah memegang uang, karena uang adalah benda yang kotor
Menurut sebuah tayangan televisi berjudul Mythbuster, uang menempati urutan ke-4 sebagai benda yang memiliki paling banyak bakteri. Meski  begitu, spons atau sabut cuci piring dan gadget yang ada di tangan Anda  menempati urutan yang lebih tinggi!

Mengapa Anda harus cuci tangan setelah memegang uang? Bukankah semua barang juga kotor? Dapat dikatakan, hampir semua manusia  menjauhi hal yang jorok dan kotor. Lalu, apa jadinya bila Anda menganggap uang itu kotor? Ya, Anda tidak bisa dekat-dekat uang, meski nyatanya, Anda membutuhkan uang, bukan?

4. Orang kaya rata-rata merupakan orang yang jahat
Siapa di dunia ini yang ingin dilahirkan menjadi orang jahat? Saya kira  tidak ada. Namun, pemahaman Anda bahwa orang kaya itu jahat adalah sebuah pertanyaan besar. Apakah tidak ada orang miskin yang jahat?

Lalu, apakah Anda tahu bahwa orang-orang terkaya di dunia  menyumbangkan hingga 2/3 kekayaannya, bahkan hampir semuanya?

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com