Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terus Naik, Impor Buah Tahun Ini Bisa Capai 2,8 miliar Dollar AS

Kompas.com - 15/10/2014, 11:47 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Impor hortikultura tahun ini diperkirakan akan naik hingga 25 persen. Kenaikan ini terjadi seiring dengan konsumsi buah impor yang tinggi. Celakanya, kondisi ini seperti dibiarkan tanpa solusi dan membuat posisi buah lokal terpinggirkan.

Benny Kusbini, Ketua Dewan Hortikultura Nasional mengatakan, Menteri Pertanian selalu mengakui kegagalan swasembada pangan pada jagung dan kedelai. Padahal menurutnya, pada sektor hortikultura juga sama gagalnya. Hal ini terlihat dari menjamurnya buah impor di pasar lokal.

Benny menilai tahun ini impor pada sektor hortikultura akan lebih tinggi ketimbang tahun 2013. Jika tahun 2013 nilainya mencapai 1,6 miliar dollar AS maka tahun ini bisa mencapai 2 miliar dollar AS dan tidak menutup kemungkinan akan menembus angka 2,8 miliar dollar AS.

"Konsumsi buah seperti jeruk, apel dan anggur begitu tinggi. Hal ini didorong dari konsumsi dari masyarakat menengah atas yang tumbuh. Kondisi ini mengkhawatirkan jika pemerintah tidak segera mengamankan komoditi unggulan buah lokal," kata Benny, Selasa (14/10/2014).

Benny akan mengusulkan buah-buah seperti mangga, jeruk, manggis, dan nanas untuk dilindungi di tengah serbuan buah impor. Jika tidak, dikhawatirkan produk lokal akan semakin tersisihkan ketika pasar bebas ASEAN. (Mona Tobing)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com