Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY Pernah Naikkan Harga BBM, tetapi Subsidi Terus Membengkak...

Kompas.com - 20/10/2014, 18:22 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kebijakan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) diyakini tidak mampu menyelesaikan persoalan beban anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) selagi tidak ada pembenahan di sektor transportasi.

Gde Pradnyana, Sekretaris SKK Migas, menegaskan, untuk mengatasi beban subsidi BBM, pemerintahan pada periode sebelumnya menggenjot produksi dan menaikkan harga BBM. Namun, kebijakan tersebut terbukti tidak menyelesaikan masalah.

"Tahun 2012, pemerintah (SBY) sudah menaikkan harga BBM dari Rp 4.500 ke Rp 6.500 per liter, tetapi ternyata beban subsidi tetap saja membengkak," kata Gde dalam keterangan resmi, Senin (20/10/2014).

Pemerintah juga telah menaikkan tarif tegangan listrik (TTL). Namun, lagi-lagi subsidi listrik terus membengkak. Menurut Gde, hal tersebut akan terus terulang selama akar permasalahannya tidak ditangani, yakni "konsumsi energi berkeadilan". "Persoalan di hilir tidak bisa dicarikan solusinya di hulu," ucap dia.

Gde menuturkan, lebih dari 90 persen BBM bersubsidi diserap untuk sektor transportasi. Dari sini, dia memastikan, penyediaan alat transportasi menjadi kunci mengurangi beban subsidi BBM. Sayangnya, masalah transportasi selama ini nyaris tanpa perlindungan dari pemerintah, dan diserahkan kepada pihak swasta.

Pola kebijakan liberal seperti itu, menurut Gde, tidak cocok dengan Indonesia. Dia berharap bahwa pemerintah bersedia merealokasi subsidi, dari subsidi BBM, ke penyediaan alat transportasi berbiaya murah dan mudah (affordable dan accessible).

"Di Eropa dan Tiongkok, pemerintah menyubsidi alat transportasi umum secara besar-besaran, sementara angkutan pribadi dibatasi, dan konsumsi energi dikenai carbon tax. Ini yang saya maksud 'konsumsi energi yang berkeadilan'," ujar alumnus ITB itu.

Gde yakin, Presiden baru Joko Widodo memahami betul pentingnya penyediaan alat transportasi berbiaya murah. Gde mengatakan, ketika menjadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi berkali-kali mengatakan bahwa pembangunan sistem transportasi haruslah memfasilitasi orang, bukan memfasilitasi mobil.

"Pemikiran-pemikiran beliau ini yang membuat saya menaruh kepercayaan besar kepada Jokowi. Saya yakin, legasi terbesar Jokowi dalam lima tahun pemerintahannya adalah menghapus subsidi BBM. Saya yakin, hal itu bisa dilakukan," ujar Gde.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com