Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RI-Rusia Bahas Peluang Kerja Sama Pembangunan Pembangkit Listrik Nuklir

Kompas.com - 12/11/2014, 13:08 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menerima kunjungan Ketua Dewan Federasi Majelis Federal Federasi Rusia Valentina I. Matviyenko di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Rabu (12/11/2014).

Dalam pertemuan itu, perwakilan kedua negara membahas rencana peningkatan perekonomian kedua negara, terutama mengenai kerjasama perdagangan antara dua negara. "Kami rencanakan untuk meningkat terkait perdagangan antar Rusia-Indonesia sampai 5 miliar dollar Amerika Serikat," kata Matviyenko di Kantor Wapres Jakarta.

Ia didampingi sejumlah stafnya dan Wapres Jusuf Kalla saat berbicara di hadapan media. Selain membahas perdagangan, menurut Matviyenko, mereka membicarakan keikutsertaan perusahaan-perusahaan Rusia dalam melaksanakan proyek-proyek besar di bidang investasi, khususnya dalam pembangunan jalur kereta api di Kalimantan, serta pembangunan pabrik alumunium.

Matviyenko juga mengatakan bahwa pertemuannnya dengan Kalla ini membahas kesempatan bagi Rusia untuk ikut serta dalam membangun pembangkit listrik tenaga nuklir pertama di Indonesia.

"Kerjasama di bidang teknologi canggih, kita juga bahas kesempatan untuk meletakkan sistem satelit Rusia di Indonesia dan juga kesempatan keikutsertaan Rusia dalam pembangkit listrik tenaga nuklir yang pertama," tutur dia.

Di samping itu, pertemuan yang berlangsung selama kurang lebih satu jam ini membahas kerjasama Rusia dan Indonesia di bidang penanggulangan terorisme internasional. Kepada media, Matviyenko juga menyebut Indonesia sebagai mitra kuncinya di kawasan Asia Pasifik.

Rusia sangat tertarik dengan gagasan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim Asia Pasifik. "Ini pasti akan dorong perluasan kerjasama di Asia Pasifik, di mana Rusia dan Indonesia adalah bagian dari kawasan ini," kata Matviyenko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com