Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Migas Dipersepsikan Banyak yang Nakal dan Main-main

Kompas.com - 22/11/2014, 16:36 WIB

Kalau di dalam metodologi, ada istilah penilaian risiko terjadinya kecurangan. Risiko dimana saja dipetakan. Setelah itu, yang harus dilihat dua hal, yakni kemungkinan terjadi tinggi atau tidak.

Bagaimana Anda menyiasati pemberian gratifikasi?

Kalau di konsultan, saya menyebut program pencegahan anti korupsi. Nomor satu adalah setting tune from the top. Yang di atas harus memberi kebijakan. Ini nomor satu. Kalau yang di atas, seperti Pak Menteri, sudah ngomong enough is enough, kebijakan menteri seperti itu. Saya harus menerjemahkan ke bawah seperti itu. Kalau kebijakan menteri seperti itu dan saya halo-halo dengan pengusaha nakal. Saya diam-diam dikasih Harley Davidson. Mungkin, pegawai tidak tahu, tetapi protokol tahu dan bercerita kepada yang lain. Pak Amien terima Harley. Ini artinya sudah hancur. Artinya, kebijakan di atas yang isinya tidak boleh macam-macam, enough is enoguh, ketika ada cerita seperti itu, berarti saya tidak menjalankan apa yang ditekankan menteri. Kebijakan seperti itu lalu perlu diwujudkan dalam kebijakan dalam kode etik. SKK Migas punya kode etik. Akan tetapi, perlu diperbaiki atau diperjelas, misalnya mana yang boleh dan tidak. Level berikut, implementasi. Kalau kode etiknya begitu dan ada yang melanggar, harus ditegakkan. Kalau ada kebijakan, kode etik, dan penegakan yang bisa dilihat pegawai, aman.

Pengawasan bagaimana?

Itu tidak bisa satu orang mengawasi satu orang. Pengawasan harus melalui sistem yang terintegrisi. (FER/ARN)

baca juga: Menteri ESDM: Jangan Ganggu Tim Saya!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com