Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Minta Masyarakat Tak Cemas Sikapi Melemahnya Rupiah

Kompas.com - 16/12/2014, 14:56 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta masyarakat tidak cemas menanggapi terpuruknya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Bank Indonesia (BI) mencatat kurs rupiah pada Selasa (16/12/2014) pagi, di level 12.599 per dollar AS yang menjadi level terendah sejak Mei 2013.

“Tidak perlu (cemas) karena itu ada yang kemahalan, tapi ada yang memberi manfaat,” kata Kalla di Jakarta, Selasa (16/12/2014).

Menurut Kalla, kecemasan akan melemahnya nilai rupiah dan menguatnya dollar AS hanya terjadi di kalangan warga yang mengkonsumsi barang impor. Namun, bagi mereka yang menghasilkan barang ekspor, kata dia, kondisi ini justru menguntungkan.

“Yang menghasilkan barang ekspor akan mendapatkan manfaat, yang tanam kopi, cokelat, karet, tidak semua masyarakat yang susah, banyak juga yang senang,” ucap Kalla.

Ia juga menilai kondisi ini baik bagi pertumbuhan ekspor dan menekan defisit. “Itu bagus untuk ekspor kita, supaya defisit kita berkurang. Artinya barang-barang ekspor makin mahal rupiahnya, impor juga mahal, jadi orang akan mengimpor dan ekspornya ada insentifnya. Itu mekanisme menekan defisitnya justru,” kata dia.

Menurut Wapres, gejala melemahnnya nilai tukar mata uang terhadap dollar AS tidak hanya terjadi di Indonesia melainkan pada mata uang lainnya di Asia. Anjloknya rupiah, kata Kalla, tidak separah dengan mata uang negara lain di Asia.

“Kita masih lumayan justru, dari Januari ke Desember hanya bergerak empat persen, tapi kalau Jepang malah 40 persen, Malaysia lebih lagi,” sambung dia.

Sejauh ini, Kalla menilai belum perlu dilakukan intervensi Bank Indonesia untuk menguatkan nilai tukar rupiah. Pemerintah akan berupaya menstabilkan harga kebutuhan pokok seperti beras, gula, dan daging untuk mengurangi inflasi.

Berdasarkan referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) pagi ini, kurs rupiah berada di level 12.900 per dollar AS. Sementara tengah Bank Indonesia (BI) mencatat kurs rupiah di level 12.599 per dollar AS yang menjadi level terendah sejak Mei 2013.

Menurut data Bloomberg, anjloknya rupiah tak separah yang dialami oleh mata uang Rusia, ruble, yang sejauh ini telah melemah hingga 9,3 persen. Sementara itu, mata uang lira Turki telah melorot sebesar 3,3 persen kemarin, dan rand Afrika Selatan yang telah turun 1,4 persen.

Bloomberg mencatat dana asing yang keluar dari pasar emerging market mencapai 2 miliar dollar AS. Khusus dari pasar Indonesia, dana asing yang telah keluar dari pasar surat utang pemerintah mencapai Rp 10,2 triliun dan sebesar 243 juta dollar AS dari pasar saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: 'Confirm' Disebabkan Internal 'Engine'

Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: "Confirm" Disebabkan Internal "Engine"

Whats New
Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com